PendidikanAgama Kristen dan Budi Pekerti Kelas XI
bagaimanakah keluargamu melakukan kehendak allah secara konkret – Keluarga merupakan salah satu dari kelompok sosial yang paling penting dalam hidup manusia. Dalam keluarga, pemeluk agama Islam diharapkan untuk melakukan kehendak Allah secara konkret. Untuk mencapai ini, keluarga harus menunjukkan keteguhan dan komitmen yang kuat terhadap tata nilai yang diajarkan oleh Al-Quran dan Sunnah. Hal pertama yang harus dilakukan oleh keluarga untuk melakukan kehendak Allah secara konkret adalah selalu menjaga ketaatan mereka kepada Allah. Ini termasuk menjaga komitmen mereka terhadap ibadah dan penghormatan kepada Allah. Hal ini juga termasuk berpegang teguh pada nilai-nilai yang diajarkan oleh Al-Quran dan Sunnah, serta menghargai hak-hak orang lain. Kemudian, keluarga juga perlu menunjukkan keteguhan dan komitmen yang kuat untuk melakukan perbuatan baik. Ini termasuk menghormati orang lain, mematuhi hukum, menghormati hak-hak orang lain, serta menghargai jenis kelamin, ras, dan agama yang berbeda. Dalam hal ini, keluarga dapat menciptakan suasana yang positif dalam keluarga mereka untuk membantu anggota keluarga mereka melakukan kehendak Allah. Selain itu, keluarga juga perlu membantu anggota keluarga mereka untuk menjadi lebih baik. Hal ini termasuk membantu mereka untuk menjadi pribadi yang tangguh dan bermoral melalui pendidikan dan pengajaran tentang nilai-nilai agama. Ini juga termasuk membantu anggota keluarga mereka untuk menjadi lebih tangguh dan bermoral melalui pengalaman dan dukungan spiritual yang kuat. Akhirnya, keluarga juga harus menunjukkan komitmen mereka untuk melakukan kehendak Allah secara konkret dengan menjalankan amanat agama mereka. Ini termasuk membantu anggota keluarga mereka untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan seperti shalat, puasa, dan berzakat. Ini juga termasuk menghormati hak-hak orang lain, serta memelihara keharmonisan dan persatuan dalam keluarga dan masyarakat. Dengan cara ini, keluarga dapat menunjukkan keteguhan dan komitmen mereka untuk melakukan kehendak Allah secara konkret. Ini adalah cara yang efektif untuk mencapai kesejahteraan spiritual dan jasmani yang lebih baik bagi keluarga dan masyarakat. Sehingga, keluarga dapat mencapai tujuan akhir mereka, yaitu menjadi keluarga yang taat kepada Allah dan melakukan kehendak-Nya dengan penuh keteguhan.
LangkahLangkah Mencari Kehendak Allah. "Demikianlah kita ketahui, bahwa kita berasal dari kebenaran. Demikian pula kita boleh menenangkan hati kita di hadapan Allah, sebab jika kita dituduh olehnya, Allah adalah lebih besar dari pada hati kita serta mengetahui segala sesuatu." (1 Yohanes 3:19-20) "Hendaklah damai sejahtera Kristus
Pastor Mark Lee Pembaruan Akal Budi 1 PERKARA YANG PALING PENTING DARI SEGALANYA Dalam suatu kesempatan sharing, ada beberapa saudara dan saudari seiman yang mengajukan pertanyaan ini Bagaimana kita bisa tahu kehendak Allah? Saat itu saya memberikan penjelasan yang singkat karena waktu yang terbatas. Ketika saya renungkan lagi pertanyaan ini, saya merasa sangatlah penting bagi saya untuk menjelaskan tentang hal memahami kehendak Allah karena ini adalah pertanyaan yang paling penting di antara segalanya. Jika kita tidak tahu kehendak Allah, tentu saja akan sangat sukar bagi kita untuk bisa melangkah di jalan Allah, dan akibatnya pasti akan sangat berat. Jika saya tidak salah, mungkin ada lebih dari 90% orang percaya yang tidak tahu kehendak Allah, dan mereka juga tidak tahu bagaimana cara memahami kehendak Allah. Ini adalah masalah yang sangat serius dalam kehidupan rohani kita. Saya harap setiap orang di sini bisa melihat dan mempertimbangkan pokok ini dengan serius dan jelas, supaya anda benar-benar bisa memahami uraian yang sedang anda dengarkan. Jika tidak, sangatlah mudah untuk mendengarkan sesuatu tanpa memahaminya. Sekalipun dituliskan dalam beberapa halaman, kita tetap perlu berusaha untuk bisa berpikir dengan serius agar dapat mencerna dan menyerapnya. Seringkali, ada saudara-saudari yang tidak memandang perkara rohani secara serius dan akibatnya, seperti yang sering diingatkan oleh Alkitab, kita perlu sering dibangunkan! Bangkit! Ini terjadi karena kita tidak menjalani keseharian kita dalam kewaspadaan. Sebagai orang percaya, jika kita tidak mengetahui kehendak Allah, pada umumnya kebanyakan orang akan mengandalkan pada kejadian-kejadian ajaib sebagai jaminan dan tanda telah menerima kehendak Allah. Tentu saja, banyak orang yang tidak mengalami mukjizat dan mereka hanya bisa menyerahkan semua hal kepada nasib. Oleh karena anda tidak mengetahui kehendak Allah, dan juga tidak ada petunjuk apa pun, maka anda hanya bisa bertindak lebih dahulu. Ini adalah penyakit rohani yang paling serius yang melanda orang-orang percaya. Tanpa mengetahui kehendak Allah, bagaimana bisa kita mengikut Dia? Bagaimana kita akan melangkah sesuai dengan kehendak-Nya? APAKAH MUKJIZAT MERUPAKAN TANDA KEHENDAK ALLAH? Dulu ketika saya masih muda, ketika saya masih baru menjadi Kristen dan pengalaman saya di dalam Tuhan masih sedikit, ada seorang saudara dan saudari seiman yang berpacaran. Keduanya mengasihi Tuhan dan sedang mempertimbangkan untuk menikah. Saya ingat bagaimana saudara ini menceritakan kepada saya bahwa dia sudah mendoakan hal ini dan mencari pimpinan dari Allah. Setelah berdoa untuk beberapa waktu, terjadi sebuah peristiwa yang sangat khusus. Suatu hari dia naik ke bus umum ke tempat kerja, hal yang sudah menjadi kebiasaannya. Lalu, dia terkejut ketika melihat ada dua nama tertulis di balik kursi di hadapannya. Kedua nama itu adalah namanya serta nama saudari itu. Peluang hal ini merupakan suatu kebetulan sangatlah kecil. Peristiwa ini terjadi di luar negeri, dan kedua nama itu ditulis dalam bahasa Inggris, dan nama mereka berdua di dalam bahasa Inggris terbilang unik, bukanlah nama yang lazim seperti David atau Mary. Nama Inggris dari saudara ini dia buat dengan memakai terjemahannya sendiri — diambil dari bahasa Chinese — dan di dalam bahasa Inggris, terjemahan nama itu menjadi agak aneh, dan saya juga belum pernah bertemu dengan orang lain yang memakai nama dalam bahasa Inggris yang sama dengan nama kedua orang ini. Jadi, peluang tertulisnya kedua nama itu secara bersamaan di satu tempat sangatlah kecil. Jadi, dia kembali dan bercerita kepada saya bahwa dia menganggap hal itu adalah tanda dari kehendak Allah, yakni dalam memberi dia kesempatan melihat kedua nama itu ada tertulis di sebuah tempat. Benarkah ini kehendak Allah? Kelihatannya mungkin benar, apakah Allah sedang memberi mereka suatu pertanda? Semacam lampu hijau? Tidaklah mudah untuk mengetahui kehendak Allah. Contoh nyata yang lain, yang juga berlangsung di masa lalu, terjadi pada seorang saudari seiman. Ada seorang saudara seiman yang menaksirnya dan berharap untuk bisa masuk ke hubungan yang lebih mendalam dengannya, dan saudara ini sedang menunggu jawabannya. Tentu saja, gadis ini juga mendoakan urusan ini. Saya rasa tidak ada orang Kristen yang tidak berdoa kepada Allah untuk mencari petunjuk dalam urusan pasangan hidup. Dia bertanya apakah dia dan pemuda itu boleh menjalin hubungan. Belakangan, gadis ini menyampaikan kesaksian bahwa dia mengalami pertemuan dengan pemuda itu di jalan sampai berkali-kali, dan hal ini terjadi setelah dia mendoakan urusan ini. Gadis ini bertemu dengannya di sebuah jalan, kemudian ketika dia melalui jalan yang lain, dia bertemu dengan pemuda itu lagi. Rangkaian peristiwa ini membuatnya merasa bahwa ini mungkin merupakan isyarat lampu hijau dari Allah baginya. Bagaimana mungkin hal ini terjadi secara kebetulan? Adalah normal jika kita bertemu seseorang satu kali, tetapi bertemu lagi di jalan yang lain bukanlah hal yang umum terjadi. Tiga kali berturut-turut di tempat yang berbeda? Oleh karena rangkaian peristiwa pertemuan ini terjadi dalam waktu yang cukup singkat, dia lalu menerima lamaran pemuda itu. Jika hal-hal semacam ini terjadi pada diri anda, bagaimana anda akan membedakan apakah ini kehendak Allah atau bukan? Ini adalah pokok yang sangat penting, bukankah demikian? Bagaimana agar kita bisa menerima petunjuk dan arahan-Nya? Jika kita tidak memahami pokok ini dengan jelas, bukankah itu berarti kita harus membuang undi setiap hari di rumah? Angka ganjil berarti boleh dan angka genap berarti larangan? Faktanya adalah banyak orang percaya, bahkan mereka yang sudah percaya sejak lama, tidak tahu bagaimana memahami kehendak Allah. Apa yang bisa kita perbuat kalau kita tidak tahu kehendak Allah? Kita hanya bisa membuat anggapan. Sama seperti dua contoh tadi, kita akan memandang bahwa kejadian-kejadian khusus seperti itu sebagai tanda dan petunjuk akan kehendak Allah. Hal ini hanya hasil dari tebakan anda, dan bisa saja dilandasi oleh pandangan yang sudah condong pada kesimpulan tertentu. Peristiwa ajaib tidak selalu merupakan petunjuk dari Allah. Banyak orang yang mencari kehendak Allah dengan cara menunggu tanda — suatu peristiwa khusus, tanda khusus. Namun tentu saja, jika anda akrab dengan isi Alkitab serta prinsip-prinsip rohani, suatu kejadian tak bisa dijadikan bukti sebagai kehendak Allah. Kejadian khusus adalah suatu hal yang tersendiri, dan kehendak Allah juga merupakan suatu hal yang tersendiri, dan keduanya tidak boleh disama-ratakan. Suatu kejadian khusus tidak selalu menandakan kehendak Allah. Ada orang yang memenangkan hadiah lotere, apakah hal ini juga menandakan kehendak Allah? Apakah sudah menjadi kehendak Allah bahwa dia akan memenangkan hadiah lotere? ALKITAB MENGAJAR BAGAIMANA MEMBEDAKAN KEHENDAK ALLAH Topik hari ini adalah Bagaimana seorang percaya bisa memahami kehendak Allah? Ini juga menjadi suatu peringatan bagi kita semua bahwa urusan ini adalah pokok yang sangat penting. Sebagai seorang percaya, jika kita tidak memahami kehendak Allah, kita tidak akan tahu ke arah mana kita akan menuju, dan akan menjadi mustahil bagi kita untuk melangkah di dalam kehendak Allah. Oleh karenanya, sangatlah penting bagi kita semua untuk bisa memahami bagaimana supaya kita bisa mengerti kehendak Allah! Tentu saja, Alkitab memberi kita ajaran mengenai pokok yang penting ini. Mustahil Alkitab tidak mengajari kita tentang hal ini. Hari ini, saya berencana untuk membahas satu ayat yang sangat penting, ayat yang sangat akrab bagi kebanyakan dari kita, walaupun keakraban dan pemahaman seringkali berbeda jalan. Dalam Roma 122, rasul Paulus berkata, Janganlah menjadi sama dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan akal budimu, sehingga kamu dapat membedakan apa yang menjadi kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang sempurna. Ayat ini sangat akrab bagi kebanyakan orang percaya. Kita sudah sering membacanya, tetapi apakah kita sudah memahaminya? Setelah membacanya, tahukah anda hal-hal yang harus anda perbuat? Seringkali kita hanya membaca ayat ini, tetapi kita tidak tahu harus berbuat apa sesuai dengan ayat ini, dan kita juga tidak tahu hal apa sebenarnya yang diuraikan oleh ayat ini. Tampaknya kita dapat memahami sebagian dari perkataan dalam ayat ini, tetapi agaknya kita tidak benar-benar memahami makna ayat ini, dan kita tidak tahu harus berbuat apa dan bagaimana melakukannya. Banyak orang Kristen yang seperti ini saat membaca isi Alkitab. Apakah orang-orang ini tidak memiliki pemahaman? Mereka mengerti sebagian dari apa yang mereka baca. Namun, apakah mereka mengerti dengan sepenuhnya? Kenyataannya, mereka tidak tahu bagaimana menerapkan apa yang mereka baca di dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita sederhanakan, ada tiga poin dasar yang terkait dengan ayat ini. Jangan menjadi sama dengan dunia, berarti tidak memakai cara bertindak yang sama, lalu apa yang harus kita perbuat? Ada tiga poin yang berkenaan dengan hal apa yang harus kita perbuat. Pertama, akal budi kita harus diperbarui; kedua, mengalami perubahan; ketiga, membedakan apa yang menjadi kehendak Allah. MEMBEDAKAN APA YANG MENJADI KEHENDAK ALLAH Kita akan membahas dari poin yang ketiga “Membedakan apa yang menjadi kehendak Allah” sebagai titik awal pembahasan. Banyak dari kita yang kurang memahami ungkapan ini. Kita mengira mengenali kehendak Allah berarti itu adalah urusan Allah untuk memberitahu kita apa yang menjadi kehendak-Nya. Mungkin Dia akan menyatakannya melalui mimpi atau berbagai kejadian ajaib, seperti yang sudah saya sampaikan tadi, lalu kita mengira bahwa itu adalah tanda dari kehendak Allah. Akan tetapi, ini bukanlah hal yang dimaksudkan oleh ayat itu. Dalam ayat ini dipakai kata yang tegasmembedakan’. Kata aslinya dokimazo berarti membuktikan’ atau menguji’. Ini berarti anda harus mencermati, menguji dan membuktikan. Jadi, hal mengenali kehendak Allah menuntut kita untuk melakukan pemeriksaan dan kita perlu membedakan dengan jelas, bukannya melempar dadu dan mengamati angka berapa yang muncul — hal yang tidak ada kaitannya dengan urusan pembuktian. Bukan seperti itu, anda perlu memeriksa kata membedakan’ jelas berkenaan dengan urusan pemeriksaan’, mengenali apakah ini memang kehendak Allah, dan anda perlu tahu bagaimana membedakan kehendak Allah dari hal-hal lainnya. Anda mungkin berkata bahwa tuntutan ini terlalu tinggi, apakah kita harus memeriksa dengan teliti apakah sesuatu hal itu memang merupakan kehendak Allah? Justru karena saya tidak bisa membedakan, bagaimana saya harus membedakan? Jangan mengeluh dulu, saya memulai pembahasan dari poin terakhir, dan kita perlu membahas poin kedua sebelum kita memiliki kemampuan untuk melakukan poin yang ketiga. UNTUK MENGETAHUI KEHENDAK ALLAH, KITA HARUS DIUBAHKAN TERLEBIH DULU Bagaimana seseorang bisa membedakan dan membuktikan apa yang menjadi kehendak Allah? Hal penting apa yang kita perlukan terlebih dahulu? Mengalami perubahan! Artinya, segenap hidup kita harus diubah! Oleh karenanya, urusan mengenali kehendak Allah tidak bergantung pada segala macam kursus atau pendidikan Alkitab. Sebaliknya, segenap kehidupan anda harus diubah oleh Allah! Dalam naskah aslinya terdapat kata kamu’, hal yang juga ada dalam naskah bahasa Indonesia dalam bentuk yang disingkat, dan anak kalimat itu berbentuk pasif dalam bahasa aslinya. Ini berarti bahwa kita harus diubah oleh Allah. Saat hidup anda diubah, segenap watak anda berubah. Anda akan memiliki kemampuan untuk menguji dan mengenali kehendak Allah. Ini berarti hal memahami kehendak Allah itu bukan urusan membaca tafsiran Alkitab atau melakukan penelitian. Kemampuan ini muncul karena hidup kita diubah oleh Allah. Jika anda belum diubah oleh Allah, sekalipun anda membaca Alkitab sampai 365 kali, hal itu tidak akan menolong anda dalam memahami kehendak Allah. Jika anda ingin mengetahui kehendak Allah, anda harus diubah sepenuhnya. Masuklah ke dalam perubahan itu dan anda akan mendapat pemahamannya. Jika anda belum mengalami perubahan, anda tidak akan tahu apa-apa. Hanya orang yang sudah diubah hidupnya oleh Allah yang mampu mengenali kehendak Allah. Ini adalah langkah yang kedua. PERUBAHAN TERJADI MELALUI PEMBARUAN AKAL BUDI Bagaimana kita bisa diubah? Itu sebabnya mengapa saya membahas pokok ini secara terbalik. Kita harus mengambil langkah maju ke tahap berikutnya melalui pembaharuan akal budi kita. Hanya dengan melalui pembaharuan akal budi itu anda bisa diubah. Langkah yang pertama ini sangatlah penting. Jika akal budi anda sudah benar-benar diperbarui, anda akan berubah. Apakah anda ingin diubahkan? Saya akan beritahu anda bagaimana caranya mengalami perubahan, tidak akan ada masalah dan anda akan mampu mengenali kehendak Allah. Ini adalah proses tiga tahap yang sederhana. Tampaknya kita harus memusatkan perhatian pada langkah yang pertama, yang paling dasar. Begitu langkah yang pertama ini sudah dijalani, maka kedua langkah berikutnya cenderung terjadi secara otomatis. Langkah yang pertama merupakan kunci bagi kedua langkah berikutnya. Saya ingin menekankan poin ini karena hal ini merupakan poin yang sering diabaikan. Pertama-tama, mari kita lihat makna dari pembaruan akal budi. Pembaruan berarti perubahan, hal ini mudah untuk dipahami. Pembaruan akal budi berarti anda harus memiliki cara berpikir yang baru. Segala sesuatunya menjadi baru, dan semua itu bersumber dari cara berpikir kita. APAKAH KITA MEMERIKSA PIKIRAN KITA? Jika kita amati orang-orang, sangat sedikit — bahkan di kalangan orang percaya — yang memeriksa cara berpikir mereka sendiri. Bagi mayoritas orang — termasuk orang percaya — hal apakah yang menjadi pusat perhatian mereka? Mereka tidak peduli dengan cara berpikir mereka sendiri, mereka tidak memandang penting urusan memeriksa cara berpikir mereka. Yang mereka perhatikan adalah perilaku, apakah ada perbuatan yang salah atau menyimpang. Orang percaya yang lebih dewasa akan memeriksa urusan pemakaian kata-kata, apakah mereka sudah bisa mengendalikan lidah mereka dan apakah mereka sudah mengucapkan hal-hal yang seharusnya tidak mereka ucapkan. Ini adalah hal-hal yang lebih diperhatikan oleh orang-orang percaya Apakah saya sudah melakukan atau mengucapkan hal yang salah? Beritahu saya ada berapa orang percaya yang memeriksa apakah cara berpikir mereka sudah benar atau belum? Sangat sedikit! Sangat sedikit! Sangat sedikit orang yang peduli apakah cara berpikir mereka masih salah. Kapankah anda memeriksa cara berpikir anda? Anda akan memeriksa perilaku anda dan mereka yang sudah lebih maju akan memeriksa ucapan mereka sendiri. Akan tetapi, apakah anda sudah memeriksa isi pikiran anda? Ada begitu banyak hal yang terlintas di pikiran kita setiap harinya. Begitu kita membuka mata di pagi hari, bahkan sebelum kita menggosok gigi, banyak pikiran sudah memasuki benak kita, tetapi sangat sedikit orang yang memeriksa hal-hal yang masuk ke dalam pikiran mereka. Mengapa? Banyak orang mengira bahwa melakukan perbuatan yang salah akan menyakiti orang lain, mengucapkan hal yang salah akan menyakiti orang lain juga, tetapi memiliki pikiran yang salah tidak akan menyakiti orang lain. Selama kita tidak melakukan hal yang salah atau mengucapkan hal yang salah, kita merasa kita akan baik-baik saja. Sebagai contoh, jika anda tidak menyukai seseorang, tetapi anda masih harus terus menyapa orang itu dengan senyum tanpa melupakan sopan santun. Anda tidak merasa telah menyakiti orang itu karena semua pikiran anda hanya ada di dalam otak anda sendiri. Ada sebagian orang yang tidak ingin dikunjungi oleh beberapa orang tertentu pada hari Tahun Baru Imlek, tetapi apa yang akan mereka katakan jika orang-orang tersebut tetap berkunjung? “Senang sekali bisa bertemu anda!” Anda akan menunjukkan sopan santun di sisi luar anda, tetapi bagaimana isi pikiran anda? Anda tidak terlalu peduli isi pikiran anda. Mengapa? Karena tak ada orang lain yang tahu isi pikiran anda. Setelah menghidangkan teh dan kue, anda mungkin berpikir, “Cepatlah pulang, sangat menjemukan!” Namun, anda tidak akan menunjukkannya karena tak ada orang yang tahu, jadi anda tidak akan peduli dengan hal-hal apa yang anda pikirkan saat itu. Akan tetapi, justru di sinilah letak persoalannya. Siapa yang bisa tahu isi pikiran anda? Anda masih bisa menampilkan senyum, dan merasa tidak ada masalah sama sekali. Saya tidak menyinggung perasaan siapa pun dan tidak melakukan perbuatan buruk apa pun. Hal-hal buruk itu cuma ada dalam pikiran, ditambah dengan fakta bahwa pikiran itu berlangsung singkat saja, jadi anda tidak merasa peduli dengan hal itu. Banyak pikiran datang dan pergi dengan cepat di dalam benak kita. Jika kita harus menangani semua itu, kita akan disibukkan dengan urusan pikiran saja. Kebanyakan hal yang berlangsung dalam kehidupan kita terjadi di dalam pikiran, lebih banyak dari tindakan dan ucapan kita. Begitu ada satu pikiran yang muncul, hal itu bisa memicu banyak tindakan dan perubahan. Ada banyak pikiran yang melintas dengan sangat cepat. Seringkali, anda mendapatkan satu pikiran, tetapi kemudian pikiran itu hilang dengan cepat. Oleh karenanya, kita tidak merasa terganggu oleh pikiran kita sendiri. Lagi pula, hal-hal yang terlintas itu mungkin tidak penting, hanya suatu pikiran tentang pertemuan dengan orang yang tidak disukai, tidak ada tindakan atau ucapan yang menyatakan ketidaksukaan itu, jadi tidak ada masalah. Inilah masalah yang pertama Kita tidak peduli dengan isi pikiran kita. PIKIRAN KITA ADALAH DIRI KITA YANG SESUNGGUHNYA Akan tetapi, anda perlu tahu bahwa Allah peduli dengan pikiran anda! Inilah perbedaan antara Allah dengan manusia. Bagaimana Alkitab menggambarkannya? Allah menguji isi hati manusia. Sama seperti kata examine menguji, memeriksa yang saya pakai. Anda harus memeriksa firman Allah untuk mencari tahu hal apakah yang benar dan manakah kehendak Allah. Pada saat yang bersamaan, Allah akan memeriksa anda, dan tebak hal apa yang Allah lihat? Apakah Dia memeriksa perilaku anda? Ucapan anda? Semua itu memang akan Dia perhatikan, tetapi hanya sebagai urusan kedua. Yang lebih penting bagi Allah adalah Dia akan memeriksa hati anda dan melihat apa yang kita pikirkan. Anda tahu apa yang sedang anda pikirkan, tetapi tetangga anda tidak tahu akan hal itu. Namun bagi Allah, Dia tahu persis isi hati dan pikiran anda. Tahukah anda? Itulah wujud sejati kita. Anda bisa terlihat sangat gembira, menyapa orang dengan senyum, tetapi apa yang tersimpan dalam hati anda? Anda mencela dia dalam hati anda. Mana yang asli? Yang gembira atau yang mencela? Tentu saja yang mencela, apa yang tersimpan di dalam itulah yang asli, itulah diri kita sesungguhnya. Jangan mengira bahwa anda akan baik-baik saja dengan mengutamakan sisi luar yang baik, Allah melihat isi hati anda. Artinya, jika anda ingin mengatasi masalah, anda harus memulai dari hati anda, dari pikiran anda karena itu adalah diri anda yang sesungguhnya. Bukan hal yang anda ucapkan, melainkan apa yang anda pikirkan, itulah yang menjadi jati diri anda. Cara anda menilai orang lain atau menilai sesuatu hal, itulah jati diri anda. Namun, kita sering tidak memperhatikan aspek ini dan menutupinya dengan mudah. Kita sangat peduli akan sisi luar kita. Kita merasa perlu untuk berperilaku yang baik. Mengapa? Karena kita takut akan penilaian orang lain, jadi kita perlu bisa berperilaku baik untuk mendapatkan kesan baik dari mereka. Namun, ini adalah kepalsuan, bukan diri kita yang sebenarnya. Jati diri kita bergantung pada isi hati kita, isi pikiran kita, itulah jati diri kita, jadi janganlah kita menipu diri sendiri. Itulah poin yang pertama — yakni agar kita tahu bahwa pikiran adalah hal yang paling penting yang sering kita abaikan. Oleh karena itu, dalam berbagai hal, bukan saja kita jadi tidak mengenal Allah, kita juga tidak memahami diri kita sendiri. Kita bahkan mengira bahwa kita ini orang baik, padahal sebenarnya tidak. Jika kita menyembunyikan kekotoran dalam pikiran kita, dalam hati dan benak kita, percuma saja semua kebaikan yang kita tunjukkan di sisi luar kita. Jangan mengira bahwa semua itu hanya kilasan singkat di dalam otak kita, justru semua kilasan singkat itulah yang menunjukkan jati diri kita. TANPA PEMBARUAN AKAL BUDI, SEGALA UPAYA UNTUK BERUBAH AKAN GAGAL Hal yang perlu saya ungkapkan terkait dengan makna penting dari pikiran di dalam poin kedua adalah Banyak orang percaya, setelah mendengarkan ajaran Alkitab dan belajar beberapa prinsip yang saya maksudkan adalah orang-orang percaya yang memiliki niat baik, sangat bersedia untuk menjalankan apa yang diperintahkan oleh Alkitab, seringkali mereka mendapati bahwa mereka tidak mampu menjalankannya. Alkitab menyuruh mereka melakukan hal ini dan itu, mereka sangat giat berusaha menjalankannya, tetapi mereka tak mampu menjalankannya. Ada juga yang bisa menjalankannya untuk beberapa waktu, tetapi mereka tidak sanggup terus menjalankannya. Ambil contoh urusan membaca Alkitab. Setelah mendengarkan khotbah, mereka jadi sangat rajin membaca Alkitab. Namun, setelah sekitar setahun atau beberapa tahun, mungkin hanya dalam hitungan bulan atau bahkan minggu, mereka dapati bahwa mereka tidak sanggup meneruskannya. Kadang kala, setelah mendengarkan khotbah, mereka merasa perlu melakukan sesuatu hal, mereka tahu bahwa hal itu baik dan mereka bersedia menaatinya, tetapi segera saja mereka dapati bahwa mereka tak berhasil melakukannya dan tidak bisa bertahan meneruskannya. Banyak orang Kristen yang seperti itu, bersemangat tinggi untuk beberapa saat, lalu semangat itu padam. Begitu terjadi sesuatu atau mendapat teguran, mereka terpaksa harus memulai dari awal lagi. Seperti orang yang naik roller-coaster wahana permainan yang meluncur naik dan turun, mereka berputar-putar lalu naik dan turun terus menerus. Terlihat bagus bulan ini, lalu ceritanya berubah di bulan berikutnya. Mengapa? Alasannya sama — anda belum mengalami perubahan di dalam diri anda, yang berubah hanya sisi luarnya. Anda tahu hal baik yang perlu dilakukan, karena itu anda bergegas melakukannya. Namun, karena tidak ada perubahan di sisi dalam anda, hal itu tidak akan bertahan lama, tak peduli sekuat apa pun anda berusaha. Otak merupakan pusat dari pikiran manusia. Otak memegang kendali. Otak tidak mengeluarkan instruksi yang jelas, jadi ada banyak orang yang hidupnya tidak stabil dan mudah goyah, tak peduli seberapa rajin mereka berusaha dan taat pada apa yang diajarkan oleh Alkitab. Mengapa? Ini karena hati dan pikiran anda belum diperbarui. Anda hanya bisa diperbarui melalui pembaruan akal budi. Jika anda lewati tahapan ini, jangan mengira bahwa anda akan bisa diubah hanya dengan membaca Alkitab lebih sering dan lebih giat. Tidak ada gunanya! Tanpa pembaruan akal budi, hal yang bisa anda lakukan hanya bersifat sementara. Dalam ayat ini dijelaskan dengan tegas langkah yang pertama, kedua dan yang ketiga, dan disampaikan dalam urutan yang jelas. Anda tidak boleh melompati urutan yang ada. Inilah hal yang terjadi pada orang yang akal budinya tidak diperbarui. Lalu, mengapa bisa tetap ada perbuatan baik? Hanya mengandalkan disiplin pribadi. Saya ingin membaca Alkitab, lalu kita mendisiplin diri kita untuk membaca Alkitab, berdoa dan melakukan berbagai hal. Kita membuat banyak aturan untuk diri kita sendiri. Kita mewajibkan diri sendiri untuk membaca Alkitab selama 30 menit, lalu berdoa 30 menit, tidak lagi bermain game di HP, dan sebagainya. Kita membuat banyak peraturan lalu berusaha menjalankan semua itu. Dapatkah anda memberitahu saya berapa lama hal semacam ini bisa bertahan? Anda yang sudah pernah mencobanya akan tahu, hal itu tidak akan berlangsung lama. Mengapa? Karena tidak ada perubahan di dalam. Akal budinya belum diperbarui, berapa lama hal semacam itu bisa bertahan hanya dengan mengandalkan tindakan menaati berbagai aturan? Namun, bukan berarti mereka tidak memiliki niat untuk mewujudkannya. Mereka ingin melakukan hal yang baik, tetapi tanpa pembaruan akal budi, usaha itu hanya akan berakhir dengan kegagalan jika anda hanya mengandalkan ketaatan pada aturan, hanya mengejar tindakan. Berapa lama anda bisa bertahan akan berbeda-beda, bisa 6 bulan atau 9 bulan atau setahun, dan sebagainya. Namun, akan tetap berakhir dalam kegagalan. Jadi, urutan langkahnya sangatlah penting. Hidup anda hanya bisa diubah melalui pembaruan akal budi. Selama akal budi anda belum diperbarui, anda masih merupakan manusia lama, bukan manusia baru. Anda boleh berusaha menjalankan perintah Alkitab. Anda berusaha menjalankan saat teduh, berusaha mengasihi sesama manusia, berusaha melakukan ini dan itu. Semua itu hanya aturan buatan anda sendiri yang tidak akan bisa menolong anda. Dengan demikian, anda perlu memperhatikan kata oleh’, oleh pembaruan akal budi, baru perilaku anda bisa berubah, dan hidup anda akan berubah. Saya memakai banyak waktu khotbah ini untuk menekankan arti penting pokok ini kepada anda. Pembaruan akal budi adalah hal yang luar biasa penting! PEMBARUAN AKAL BUDI TIDAK SAMA DENGAN PEMBARUAN PENGETAHUAN Tentu saja, pertanyaan yang berikutnya sudah jelas Bagaimana supaya akal budi kita bisa diperbarui? Inilah inti dari semua persoalannya. Saya juga sudah memberitahukan tadi bahwa pokok ini sangat sukar untuk dipahami. Saya akan mencoba menjelaskannya kepada anda, tetapi tetap saja akan terasa sukar untuk memahaminya. Anda perlu mencernanya dengan perlahan saat sudah pulang nanti agar bisa memahaminya dengan baik. Seringkali, kita mengira bahwa kita sudah mengerti sesuatu hal setelah mendengarkan uraiannya, tetapi jika tidak dicerna dengan baik, pemahaman itu akan hilang dalam waktu sebentar saja. Anda benar-benar perlu untuk mencernanya dengan baik. Jika tidak, apa yang sudah anda dengar akan hilang begitu saja. Apa artinya memiliki pikiran yang baru? Bagaimana mungkin cara berpikir seseorang bisa diperbarui? Ini adalah hal yang perlu kita pahami. Bagaimana cara memahami urusan pembaruan akal budi kita ini? Bagaimana bisa cara berpikir seseorang diperbarui? Di permukaannya, terasa mudah untuk dipahami. Bagaimana cara seorang percaya memperbarui akal budinya? Sekalipun anda belum lama beribadah ke gereja, hal apa yang paling diperlukan? Yang terutama adalah Alkitab, bukan pendetanya. Yang dibutuhkan adalah kebenaran. Kita membaca Alkitab setiap hari. Saya yakin lebih dari separuh dari kita menjalankan hal ini. Ada juga yang tidak setiap hari, mungkin paling tidak sekitar tiga kali seminggu, dan hal ini juga masih cukup baik. Ada yang bahkan bukan sekadar mempelajari Alkitab, mereka sudah aktif mengajar Alkitab di gereja, memimpin PA atau berbagi pengetahuan Alkitab dengan orang lain serta membawa mereka mengenal Allah. Pada dasarnya, orang-orang percaya cukup akrab dengan isi Alkitab dan cukup siap membahas beberapa ayat setiap saat. Saat kita berhadapan dengan masalah, kita juga bisa menangani masalah itu berdasarkan ayat-ayat Alkitab. Namun, hal yang ingin saya tunjukkan adalah pembaruan akal budi berbeda sepenuhnya dengan pembaruan pengetahuan. Perbedaan ini dapat dilakukan hanya oleh sedikit orang. Jika anda benar-benar mencermati masalah ini, anda akan tahu hal yang saya maksudkan. Anda bisa saja sudah banyak belajar isi Alkitab dan sanggup mengutip banyak ayat, bahkan anda mungkin sudah mengajar banyak orang tentang isi Alkitab, tetapi anda perlu waspada mungkin saja semua itu hanya merupakan pengetahuan tentang isi Alkitab. Kitab Roma tidak berbicara tentang pengetahuan. Pengetahuan anda bisa saja bertambah atau diperbarui tanpa menghasilkan manfaat apa-apa. Mengapa menjadi tidak bermanfaat sama sekali? Bukankah pengetahuan masyarakat zaman sekarang sudah bertambah? Tingkat pertumbuhan pengetahuan dalam sepuluh tahun terakhir bisa disamakan dengan pertumbuhan dalam seratus tahun pada abad yang lalu. Namun, apakah umat manusia mengalami perubahan? Tidak. Kita sekarang memiliki banyak sekali pengetahuan, generasi zaman sekarang bisa dikatakan sedang mengalami ledakan pengetahuan. Anda hanya perlu menjelajahi internet, membaca atau menonton berbagai pengetahuan yang disajikan, dan jumlah pengetahuan yang bisa anda kumpulkan bahkan tidak ada artinya dibandingkan dengan jumlah pengetahuan yang tersedia di internet. Sebagai contoh, siapa yang tidak tahu tentang masalah iklim yang semakin ekstrim? Setiap orang tahu. Ada gejala El Nino dan La Nina, perubahan iklim, kekeringan dan banjir, polusi sampah plastik. Manusia memiliki semua pengetahuan yang dimiliki, tetapi apakah kehidupan mengalami perubahan? Tidak. Kehidupan berjalan seperti biasanya. Ledakan pengetahuan tidak berdampak pada cara hidup kita, tak banyak hal yang berbeda dalam kebiasaan makan dan kegiatan kita. Anda tahu bahwa semua hal itu terjadi, tetapi anda tidak mau berubah sama sekali. Mungkin ada beberapa orang yang hidupnya berubah sejalan dengan pengetahuan yang didapatkannya, tetapi bagi kebanyakan orang, yang berubah hanya pengetahuannya dan bukan hidupnya. Itu sebabnya saya tegaskan kepada anda bahwa pembaruan pengetahuan sama sekali tidak ada dampaknya bagi perubahan cara hidup. Masalah ini terjadi di tengah masyarakat dan juga di lingkungan jemaat. Anda beribadah ke gereja untuk menyerap banyak pengetahuan dan anda juga bisa menjelajahi internet untuk belajar Alkitab. Ada yang berkata, “Pak Pendeta, saya sudah membaca isi Perjanjian Baru secara online sampai sepuluh kali.” Percuma, tidak ada gunanya sekalipun anda sudah membacanya sampai 100 kali. Yang diperlukan adalah pembaruan akal budi dan bukannya pembaruan pengetahuan. Anda sudah beribadah di gereja cukup lama, tentu saja pengetahuan anda mengalami peningkatan. Akan tetapi, masalahnya jauh berbeda jika kita berbicara tentang pembaruan akal budi. Pengetahuan tidak bisa mengubah cara berpikir kita. Sebagian orang mengumpulkan begitu banyak pengetahuan, tetapi cara berpikir mereka tetap sama saja. Oleh karenanya, hanya pembaruan akal budi itulah yang penting! Masalahnya sekarang adalah Anda sudah lama beribadah di gereja, tetapi apakah cara berpikir anda — akal budi anda — dan cara anda menilai sesuatu persoalan sudah berubah? Atau apakah anda beribadah ke gereja, lalu mendapat banyak pengetahuan, bisa mengutip banyak ayat, tetapi sudahkah sudut pandang anda berubah? Ini adalah hal yang sangat penting, anda harus melihat apakah cara berpikir anda sudah diperbarui atau belum. Apakah anda sudah memiliki akal budi yang baru, cara pandang yang baru mengenai berbagai hal? BERPIKIR DENGAN CARA PANDANG YANG SANGAT BERLAWANAN Mari kita melihat sebuah ayat untuk memeriksa apakah cara berpikir kita sudah berubah. Ayat ini merupakan inti dari semua uraian dalam surat Roma. Setelah membaca ayat ini, anda tidak membutuhkan penjelasan dari saya lagi. Anda akan tahu seperti apa seseorang yang sudah diperbarui akal budinya. Mari kita lihat Filipi 37 — Akan tetapi, segala sesuatu yang dahulu menguntungkan aku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Inilah makna dari pembaruan akal budi. Hati dan pikiran anda berubah sepenuhnya. Di masa lalu, anda mengira bahwa anda adalah orang baik, dan anda berbangga karenanya — dan mungkin anda bersyukur kepada Allah untuk itu, tetapi apa yang terjadi ketika akal budi anda diperbarui? Tak ada lagi yang berarti, apa semua itu benar-benar baik? Terjadi perubahan! Dulunya anda sangat menyukai sesuatu hal dan memandang hal itu sebagai hal yang sangat berharga, tetapi sekarang, seperti yang dikatakan oleh ayat ini, anda melihat hal itu tak lebih dari sampah, mungkin bahkan sebagai hal yang berbahaya. Dulunya anda sangat tidak menyukai suatu hal dan anda lebih memilih untuk menghindarinya, tetapi ketika akal budi anda diperbarui, apa yang akan terjadi? Anda tidak lagi berusaha menghindari atau lari darinya, anda merangkulnya. Inilah hal yang disebut pembaruan akal budi’, menerima akal budi yang baru. Jika hal itu memang terjadi, anda akan mengenal Allah karena akal budi anda diperbarui. Mengapa anda sampai tidak mengetahui kehendak Allah? Karena akal budi anda belum diperbarui. Pikiran anda dan Allah saling berlawanan. Apapun upaya anda, anda tidak akan bisa menerima pesan dan juga kehendak-Nya karena kedua pihak saling berlawanan. Sama seperti gelombang radio, saya tidak tahu sudah seberapa jauh kemajuan yang dicapai sekarang ini. Di masa lalu, ada satu model alat komunikasi yang disebut HT, yang bisa dibawa ke sana kemari oleh orang-orang. Untuk bisa memakainya, anda tidak sekadar menghidupkan alat itu lalu mulai berbicara. Anda perlu menyetel frekuensi HT tersebut karena setiap HT bisa berada di berbagai frekuensi. Jika anda sudah menyetel frekuensi HT anda, disamakan dengan frekuensi HT orang lain, barulah anda bisa mulai berkomunikasi. Otak kita bekerja dengan cara yang sama. Memahami kehendak Allah berarti kita harus menyesuaikan frekuensi kita mengikuti frekuensi Allah, barulah kita bisa menerima sinyal dari-Nya. Ini berarti bahwa anda harus mengubah frekuensi anda. Jika tidak, anda hanya akan menerima gangguan sinyal dalam bentuk berbagai suara yang tidak jelas. Ini terjadi karena akal budi kita belum berubah dan saluran yang kita pakai tetap sama dengan frekuensi yang itu-itu juga, akibatnya anda tidak menerima sinyal apa-apa. Sebenarnya, kehendak Allah itu tersedia di mana-mana di sekitar kita, sama seperti gelombang radio yang tersebar di sekitar kita, jika anda bisa masuk ke frekuensi yang dimaksudkan. Persoalannya adalah apakah kita sudah menyetel frekuensi HT kita dengan benar. Allah menyampaikan banyak hal kepada kita setiap hari. Dia mengingatkan kita akan berbagai hal dari pagi sampai malam, tetapi kita tidak bisa menerimanya karena pikiran kita masih terbelenggu di saluran yang sama. Oleh karenanya, urusan menyetel frekuensi otak ini sangatlah penting, dan itu berarti bahwa kita harus meninggalkan frekuensi yang lama serta masuk ke dalam frekuensi yang baru. Perlu ada perubahan! Hal yang anda pikir sebagai hal yang bagus di masa lalu, anda harus menjauhinya sekarang dan melihat hal itu sebagai hal yang pada dasarnya tidak baik, itulah yang disebut perubahan. Tentu saja, langkah ini bukanlah suatu lompatan ajaib instan, tetapi anda memang harus memulainya, dan penyesuaian frekuensi ini berlangsung secara perlahan sampai anda akhirnya bisa masuk secara akurat ke dalam frekuensi yang dimaksudkan. Jadi, anda menyetel hati dan pikiran anda secara berangsur-angsur dan melihat perubahan mulai terjadi. Hal-hal yang dulunya sangat anda sukai akan anda lihat seperti sampah sementara berbagai hal yang sangat tidak anda sukai atau bahkan anda takuti sekarang, anda pandang bermanfaat. Secara berangsur-angsur, pembaruan hati dan pikiran menghasilkan pembaruan dalam cara anda menilai dan memandang sesuatu. Saya harap kita semua bisa merenungkan hal-hal yang sudah disampaikan hari ini saat kita semua pulang nanti. Ini agar anda tahu apa makna dari semua uraian tadi dan bagaimana menerapkannya, bagaimana menyetel hati dan pikiran anda. Jika tidak, anda tidak akan pernah mendengarkan suara Allah di sepanjang hidup anda, dan tidak akan mendapatkan bimbingan dari Allah karena frekuensi anda dan Dia bertolak belakang. Akan tetapi, anda bisa mencari tahu tentang frekuensi Allah, hal ini dijelaskan dalam Alkitab. Anda perlu menyetel hati dan pikiran anda mengikuti Alkitab dan selanjutnya anda akan tahu bahwa ini adalah suara dari Allah. CONTOH DARI KEHIDUPAN PRIBADI SAYA Bagian yang terakhir, saya ingin bagikan sebuah contoh kepada anda untuk menunjukkan proses mengenal kehendak Allah, dan saya akan memakai contoh yang sejenis dengan contoh-contoh yang sudah saya sampaikan tadi. Di bagian awal khotbah ini, saya menyampaikan dua kejadian yang terkait dengan masalah hubungan antar muda-mudi. Ketika saya masih muda, di sekitar usia 25 atau 26 tahun, anda akan susah membayangkan seperti apa diri saya puluhan tahun yang lalu. Saya mulai mengenal Tuhan pada waktu itu dan sekitar 2 atau 3 tahun kemudian saya dibaptiskan. Dalam persekutuan doa anak-anak muda, yang dikelola oleh kalangan muda sendiri, saya berkenalan dengan seorang saudari yang bermarga Yuan’, yang menjadi menjadi pimpinan dalam pelayanan saat teduh. Dia orang yang sangat kuat secara rohani dan penuh semangat dalam melayani Allah, jadi kami semua sepakat bahwa dialah orang yang tepat untuk memimpin persekutan kaum muda. Dia adalah orang yang gemar bergaul, mengasihi orang lain, dan sangat peduli pada sesama jemaat. Saya berurusan dengan dia hanya di dalam persekutuan doa ini, tidak banyak urusan di antara kami berdua di luar hal persekutuan doa. Setelah beberapa waktu, saya mulai jatuh hati padanya. Tentu saja, saya berdoa kepada Allah dan bertanya apakah saya perlu menjalin hubungan yang lebih dekat dengannya. Setelah beberapa bulan, tak ada petunjuk apa pun. Saat itu saya baru saja lulus dan mulai mengajar di sebuah sekolah, jadi saya punya banyak waktu luang selama masa liburan musim panas. Saya ingat kejadian ini berlangsung di bulan Agustus dan saat itu saya tidak punya banyak hal untuk dikerjakan. Mendadak saja saya mendapat pikiran untuk menemui dia kami tidak sering bertemu, hanya dalam kegiatan persekutuan doa saja. Saya tidak tahu di mana dia tinggal karena saya belum pernah berbicara langsung dengannya dalam persekutuan doa itu. Walaupun kami pernah berkomunikasi, urusan yang kami bahas terbatas hal-hal yang terkait dengan persekutuan doa. Jadi, saya hanya tahu sedikit tentang dia. Namun, saya mengetahui dari pembicaraan saya dengan jemaat yang lain bahwa dia bekerja di daerah Kwun Tong. Hanya itu informasi yang saya miliki tentang dia. Kita semua sudah akrab dengan wilayah Kwun Tong, di tempat seluas ini, bagaimana saya bisa menemukan dia? Saya hanya tahu bahwa dia bekerja di daerah Kwun Tong, tetapi saya tidak tahu di lokasi yang mana dia bekerja. Di perusahaan apa? Saya juga tidak tahu. Tidak ada informasi lain sama sekali. Anda semua tahu seluas apa wilayah Kwun Tong ini. Ada beberapa lokasi yang merupakan kompleks industri dengan banyak pabrik yang beroperasi di sana sekarang sudah tidak ada pabrik lagi di sana. Ketika terlintas pikiran tentang dia, yang saya rasakan adalah dorongan kuat untuk segera bertemu. Ketika pikiran ini muncul, saat itu sudah sekitar pukul 4 sore. Dengan dorongan ini, saya segera naik bus ke Kwun Tong, dengan waktu tempuh sekitar setengah jam, tidak terlalu lama. Apakah jam kerjanya berakhir pada pukul 5 atau pukul 6 sore? Saya tidak tahu. Ada perusahaan yang jam kerjanya berakhir pada jam 5 sore dan ada yang jam 6 sore. Pikiran untuk menemui dia muncul sekitar jam 4 sore, jadi saya akan sampai di wilayah Kwun Tong sekitar pukul 5 sore. Bus membawa saya sampai di tengah wilayah Kwun Tong, lokasi ini sudah jauh berbeda keadaannya sekarang. Pada waktu itu, bus tidak berhenti tepat di pusat wilayah Kwun Tong, tempat pemberhentiannya agak jauh ke atas, jadi saat itu saya harus berjalan dari halte bus umum turun ke pusat Kwun Tong. Mereka yang berusia cukup tua tentu bisa membayangkan keadaan saat itu dengan lebih baik. Setelah turun dari bus umum, saya merasa seperti sedang memasuki pasar yang sangat ramai, penuh dipadati oleh banyak orang. Di mana saya harus mencari dia? Tidak ada bayangan sama sekali. Saya memutuskan untuk menelusuri jalan yang paling ramai sambil bergerak ke arah pusat wilayah ini. Saya mulai berjalan turun, jalan yang saya ambil sangat pendek, dan jalan ini dipadati oleh banyak orang di kedua sisinya. Saat itu kondisi jalan begitu padat oleh orang-orang sehingga tidak ada lagi tempat tersisa untuk berjalan di trotoar, sebagian orang harus berjalan kaki di tengah jalan. Demikianlah, bahkan jalur kendaraan yang paling tepi juga dipadati oleh pejalan kaki, ada sekitar 3 atau 4 lapis pejalan kaki yang memenuhi jalur tepi kendaaran itu. Jumlah orang yang pulang kerja memang luar biasa banyaknya, semua bagian jalan tertutup oleh mereka. Saya lalu berjalan kaki bersama mereka ke arah bawah, dengan niat menuju lokasi pusat kompleks industri ini. Jalur yang saya ambil terbilang pendek dan jarak antara kedua jalan yang saya tempuh itu ada sekitar 200 meter saja. Saya memilih untuk berjalan di sisi luar kerumunan agak di tengah jalur kendaraan, dengan demikian saya bisa lebih mudah mengamati orang-orang di sekitar saya. Setelah berjalan sekitar 100 meter, saya melihat dia sedang berjalan di arah yang berlawanan, artinya, saya berjalan ke arah bawah dan dia berjalan ke arah atas. Begitu melihat dia, tentu saja saya langsung melangkah ke arahnya dan menyapa dia. Dia terkejut, “Eh, bagaimana bisa kamu sampai ada di sini?” Saya lupa jawaban apa yang saya berikan saat itu pasti susah menjawab pertanyaan seperti itu. Yang jelas, saat itu saya hanya sempat berbicara sebentar saja dengan dia sebelum kami berpisah. Tentu saja, saya tidak mengungkapkan isi hati saya saat itu, percakapan yang muncul hanya sekadar basa-basi antara orang yang kebetulan bertemu di jalan. Dia lalu melanjutkan pulang ke rumahnya dan saya juga kembali ke rumah saya, karena saya tidak punya tujuan lain saat itu. Seluruh rangkaian kejadian ini, mulai saat saya turun dari bus umum dan berjalan dalam jarak sekitar 100 meter, memakan waktu sekitar dua atau tiga menit. Anda bisa bayangkan bahwa sekalipun anda memiliki janji untuk bertemu seseorang di sebuah tempat, anda tidak akan bisa menemukan orang itu secepat ini. Lebih dari itu, saya bahkan tidak tahu kapan dia pulang kerja, di mana dia bekerja, dan jalan mana yang akan dia ambil untuk pulang kerja. Saya sama sekali tidak tahu semua hal itu. Namun, hanya dalam waktu sesingkat itu, tiga menit, saya langsung bisa bertemu dengannya. Seberapa sukar hal ini bisa dilakukan? Anda boleh mencobanya sendiri. Silakan mencoba untuk mencari seseorang yang tidak anda ketahui di perusahaan mana dia bekerja, kapan dia pulang kerja dan jalan mana yang akan dia ambil untuk pulang. Saya tidak tahu berapa kali usaha ini harus dilakukan sebelum bisa bertemu dengan orang yang dimaksud. Nyaris mustahil! Peluang suksesnya jauh lebih kecil daripada memenangkan lotere. Saya rasa peluang suksesnya bukan lagi 1/1000 atau 1/ tetapi 1/ ! Untuk bisa menemui seseorang dalam kondisi itu dalam waktu 3 menit! Ini adalah hal yang mustahil! Jika anda masih berniat mencobanya, saya tidak tahu, berapa kali anda harus mengulangi upaya itu terus menerus sampai bisa bertemu dengan orang yang dimaksudkan? Mungkin sejuta kali usaha pencarian! Oleh karenanya, saya yakin bahwa ini bukanlah suatu kebetulan, hal semacam ini bukanlah suatu kebetulan saja. Ini bukan peristiwa yang bisa berlangsung secara normal. MUKJIZAT ITU TIDAK BERASAL DARI ALLAH! Akan tetapi, hati saya memiliki cara pandang yang berbeda, cara pikir di dalam hati saya ini sangat spesial! Saya tahu bahwa hal ini tidak lazim dan bisa disebut sebagai suatu mukjizat! Saya juga tahu bahwa ada kuasa yang mengatur supaya hal ini terjadi. Akan tetapi, pikiran saya saya berbicara tentang cara berpikir saya tidak sama dengan kebanyakan orang lain, bahkan jika dibandingkan dengan para penginjil atau pendeta. Kebanyakan orang percaya atau bahkan pendeta akan mengira bahwa kejadian ini adalah hasil dari pimpinan Allah, tetapi ada hal yang berbeda dalam pikiran saya, sama seperti yang disampaikan oleh ayat kita hari ini, yakni bahwa saya memiliki alat navigasi atau pemandu di dalam hati dan pikiran saya dan cara berpikir saya jadi berbeda dengan kebanyakan orang lain, bahkan bisa berlawanan arah. Pemandu di hati saya memberitahu bahwa kejadian ini tidak berasal dari Allah! Bukan dari Allah! Allah tidak akan melakukannya dengan cara seperti itu. Apakah kejadian langka seperti ini berasal dari pimpinan Allah atau bukan? Secara umum, kita bisa berkata bahwa peluangnya 50-50, dan kebanyakan orang percaya akan memandang hal ini berasal dari Allah. Namun, pemandu di hati saya berbeda dan saya bisa merasakan bahwa peristiwa ini tidak digerakkan oleh Allah. Jika anda tanyakan kepada saya mengapa saya sampai bisa tahu bahwa kejadian ini bukan dari Allah, dan ini memang pertanyaan penting, jawabannya adalah karena saya mengenal Allah. Persoalan yang sering terjadi adalah anda tidak mengenal Dia, dan tidak akrab dengan cara Dia mengerjakan sesuatu hal, akibatnya anda jadi tidak tahu apa-apa. Banyak orang Kristen yang tidak tahu cara Allah mengerjakan sesuatu, dan ini membuat saya ragu Allah mana yang anda ikuti. Seorang murid seharusnya tahu cara gurunya menangani sesuatu hal. Tentu saja, anda tidak akan bisa mengetahui segala-galanya, tetapi setidaknya anda mengetahui pola umum cara bertindaknya, dan di sinilah letak perbedaannya. Saat pikiran dalam hati anda diubah, akan ada pemandu yang baru di dalam hati anda, dan anda akan mengetahuinya, dan ini disebut pembaruan akal budi. Saat akal budi berubah, cara kita menilai sesuatu hal jadi berubah. Mengapa? Karena kita mulai diberitahu tentang cara Allah menilai sesuatu hal, dan jalur yang saya jalani sekarang ini adalah jalur Allah. Saya bisa memberitahu anda bahwa cara berpikir saya tidak sama dengan kebanyakan orang percaya, atau bahkan dengan kebanyakan penginjil. Saya tidak menyampaikan hal ini dengan niat menyombongkan diri karena memang tak ada hal yang layak dibanggakan di sini. Ini adalah peristiwa yang paling mendasar dalam kehidupan Kristen. Tak ada hal yang perlu dibanggakan, ini hanya gambaran sederhana tentang kehidupan Kristen, hal yang paling mendasar. Hal ini bisa diibaratkan seperti saya makan nasi karena ini adalah hal yang paling mendasar bagi saya. Jika anda tidak bisa makan nasi, anda mungkin sudah mati sejak dulu. Jika kita tidak mampu membedakan kehendak Allah, kita sudah mati sejak dulu. Tidak ada hal yang perlu dibanggakan dalam urusan yang paling mendasar. Namun, urusan ini ternyata membuat saya jadi berbeda dengan kebanyakan orang percaya dan bahkan kebanyakan hamba Tuhan. Ini bukan karena saya ingin menjadi berbeda dari orang lain. Tentu saja, ada bukti di dalam hati saya dan ini terwujud dengan menjalankan Firman Allah. Ayat ini mengatakan bahwa hati dan pikiran diperbarui oleh Firman Allah, jalan Allah ada di Firman Allah dan hal ini akan membuat perbedaan. Itu sebabnya muncul perbedaan karena terjadi perubahan di dalam batin. TIDAK SEMUA MUKJIZAT BERASAL DARI ALLAH Mari kita bahas tentang perubahan di dalam batin. Pertama-tama, Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa tidak semua mukjizat berasal dari Allah. Anda bisa membaca Ulangan 131-2, yang dengan tegas mengatakan bahwa tidak semua mukjizat berasal dari Allah. Anehnya, walaupun Alkitab menegaskan hal ini, ternyata banyak orang percaya dan bahkan para hamba Tuhan yang tertipu. Banyak yang terjebak dalam urusan ini. Sudah dengan jelas dikatakan bahwa ada juga keajaiban yang dibuat oleh pihak lawan, seperti iblis. Allah bisa membuat mukjizat, dapatkah Iblis membuat mukjizat? Tentu saja, setan bisa membuat mukjizat. Kebanyakan orang percaya dan para penginjil tahu akan hal ini, tetapi mengapa mereka masih bisa tertipu? Seperti yang sudah disampaikan tadi, pengetahuan tidak memberi manfaat apa-apa. Sekalipun anda memiliki pengetahuan, anda tetap bisa tertipu. Jadi, setan tidak takut kalau anda memiliki pengetahuan. Sebagai contoh, tahukah anda ada berapa banyak orang idiot di muka bumi ini? Berapa banyak orang yang merugi karena berspekulasi di bursa emas London? Silakan anda tanya mereka apakah mereka tahu bahwa mereka sedang berurusan dengan penipuan? Mereka semua tahu, tetapi mengapa mereka masih tetap ingin membelinya? Ini karena mereka tak sanggup menolak daya pikat dari tawaran yang ada, dan ini membuktikan bahwa pengetahuan mereka sama sekali tidak ada gunanya. Hal yang sama juga terjadi di bursa saham. Harga saham bergerak turun naik, tetapi orang tetap berbondong-bondong membelinya. Sekalipun mereka sudah babak belur diperas para penipu di bursa, mereka tetap saja mau ditipu lagi. Mengapa? Daya pikat uang. Oleh karenanya, saya beritahu anda, semua persoalan ini tidak terkait dengan masalah pengetahuan. Pengetahuan tidak ada gunanya. Orang percaya berusaha memperdalam pengetahuan Alkitabnya, tetapi hal ini juga tak ada gunanya. Jika hati anda belum berubah, akal budi anda belum diperbarui, pengetahuan tidak akan menolong anda. Jika akal budi anda masih terikat dalam kedagingan, dan anda masih mudah terpikat oleh kedagingan serta memandangnya sebagai hal yang sangat menarik hati, anda akan selalu tertipu! Tak ada gunanya sekalipun anda membaca Alkitab sampai ribuan kali, anda akan tetap tertipu. Oleh karenanya, anda harus mengubah cara berpikir anda, dan jangan mengira bahwa tambahan pengetahuan akan menyelamatkan anda. Pengetahuan bisa menjadi tak berguna sama sekali. Banyak orang yang tertipu seperti itu, bukan karena mereka tidak tahu, tetapi jika terkait dengan hal-hal yang penting bagi mereka, selama akal budi mereka tidak diperbarui, mereka akan selalu terjebak. Sebagian orang mengutamakan hubungan muda-mudi dan pernikahan; yang lain mengutamakan pekerjaan, dan sebagainya. Jika mereka ditawari pekerjaan yang mereka idamkan tanpa harus bekerja lembur, mendapat gaji yang sangat tinggi, mereka akan bersukacita dan biasanya mereka akan mengira bahwa ini berasal dari Allah, ini adalah anugerah Allah. Namun, mengapa anda tidak mau memandang bahwa mungkin saja ini adalah jebakan iblis? Anda tidak akan berpikir seperti itu, bagaimana mungkin hal sebaik ini merupakan jebakan Iblis? Izinkan saya ulangi pokok yang pertama. Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa Iblis, sang lawan, juga bisa mengerjakan mukjizat, oleh karenanya, mukjizat bukanlah bukti dalam hal apa pun. Mukjizat bisa berasal dari Allah, tetapi juga bisa berasal dari setan. Mengapa orang cenderung memandang bahwa setiap peristiwa langka berasal dari Allah? Tidakkah anda tahu bahwa setan juga bisa mengatur hal semacam itu? Secara umum, kita tidak boleh menyamaratakan semua mukjizat, dan inilah pokok yang pertama. APAKAH ANDA MENGENAL ALLAH? Pokok yang kedua adalah Apakah anda mengenal Allah? Pemahaman tentang cara seseorang menangani suatu urusan bersumber dari seberapa jauh anda mengenal orang itu. Jika anda mengenal dia, anda akan tahu apakah dia akan melakukan hal ini atau itu, dan pengenalan ini adalah pokok yang penting. Kita perlu mengenal Allah yang kita ikuti. Jika anda bahkan tidak tahu bagaimana Dia akan menangani suatu urusan, akan timbul pertanyaan tentang siapa yang sedang anda sembah dan ikuti, dan apa gunanya anda mempelajari Alkitab sampai jauh mendalam. Jika anda tidak tahu cara berpikir Allah, tidak tahu cara bertindak Allah, lalu apa gunanya belajar Alkitab? Saat saya secara ajaib bisa menemui gadis ini, saya tidak memakai kesempatan itu untuk menyatakan isi hati saya. Namun, anggaplah, jika saya berkata, “Allah menyuruh saya untuk datang dan bertemu denganmu.” Jika hal semacam itu yang diucapkan, apa akibat yang mungkin terjadi? Dia mungkin merasa tidak punya pilihan lain karena mengira bahwa itu adalah kehendak Allah, dan bahwa Allah menyuruh saya untuk menikah dengannya, bisakah dia menolaknya? Dapatkah anda memahaminya? Jika saya sampai mengucapkan hal semacam itu, dia pasti tidak punya pilihan lain. Ini bukan cara Allah menangani sesuatu hal! Allah tidak pernah memaksakan kehendak-Nya kepada orang lain. Saya mungkin menginginkan gadis itu, tetapi bagaimana dengan dia? Allah pasti juga mempertimbangkan tentang dirinya. Allah tidak akan memakai mukjizat untuk membuat dia tidak mempunyai pilihan. Jika anda mengenal Allah, anda tahu bahwa Allah tidak akan berbuat seperti itu. Oleh karenanya, kita perlu mencerna dengan benar hal-hal yang kita pelajari dari Alkitab. Saya tahu bukan seperti ini cara Allah menangani sesuatu hal. Lalu, bagaimana jika ini bukan cara Allah menangani sesuatu hal? Berarti ini adalah jebakan setan! Oleh karenanya saya tidak mau terjebak di situ. Allah tidak akan melakukan hal-hal yang membuat kita kehilangan kemerdekaan kita, bukan seperti itu cara Dia bertindak. Demikianlah, belajar banyak tentang isi Alkitab tidak ada gunanya, kita perlu menyerap apa yang diajarkan, dan yang terpenting adalah mengalami perubahan dalam sikap hati kita. Selanjutnya kita akan tahu bagaimana cara Allah bertindak dan hanya di dalam jalur itulah ada kebenaran yang sejati. Sebagai tambahan, apakah persoalan yang sering menimpa kaum muda yang sedang jatuh cinta? Ketidaksabaran, ingin serba cepat, selalu terburu nafsu, tidak ada kesabaran. Seringkali, urusan ini hanya dijalani dengan mengendalikan perasaan, tanpa meluangkan waktu untuk saling memahami watak, kebiasaan, kepribadian dan sebagainya. Nah, engkau adalah matahari dan rembulanku! Mereka langsung saja menceburkan diri dan mencurahkan banyak perasaan ke dalam hubungan itu. Sebenarnya, cara ini tidaklah baik. Mereka perlu menjalani urusan ini dengan perlahan. Kalau Allah sudah membuka jalan, mengapa harus perlahan-lahan? Anda mungkin merasa boleh langsung berbicara tentang pernikahan sejak awal bertemu karena merasa bahwa Allah sudah memutuskannya, anda tidak bisa menolaknya. Tentu saja, ini hanya dorongan perasaan anda sendiri, jika anda memakai cara pandang seperti ini. Anda bahkan belum memahami watak orang itu, tetapi anda sudah berbicara tentang pernikahan. Allah tidak akan pernah merancang hal secara itu. Tak ada manfaatnya bagi kedua pihak. Mencurahkan terlalu banyak perasaan dalam waktu singkat, tanpa meneguhkan landasan yang baik dalam hubungan di antara keduanya, langsung terjun jauh ke dalam. Akan terjadi banyak penyesalan di masa depan. Kita memerlukan otak yang baru, pikiran yang baru, bukannya menjalani kehidupan dengan mengandalkan perasaan untuk menyukai hal ini, hal itu dan sebagainya. Semua itu merupakan hasrat anda sendiri, bukan cara berpikir Allah. KESIMPULAN Kita perlu merangkum apa yang sudah kita bahas hari ini. Apakah anda ingin memahami kehendak Allah? Maka anda memerlukan akal budi yang baru, cara berpikir yang baru. Dengan demikian, watak anda yang lama, cara pandang anda terhadap segala sesuatu akan dijungkir-balikkan dan dibuat menjadi baru. Selanjutnya, anda akan memahami kehendak Allah dengan cepat. Ini karena kedua pihak anda dan Allah mendapatkan jalur komunikasi yang jernih, dalam frekuensi yang tepat, dengan demikian anda akan bisa memahami kehendak Allah. Inilah pokok yang paling penting dalam kehidupan rohani kita karena jika frekuensi itu tidak disetel dengan benar, kita akan melangkah di jalur yang salah. Hati anda belum diperbarui, cara berpikir anda masih merupakan cara yang dulu. Kita harus meninggalkan cara berpikir yang lama dan masuk ke dalam cara berpikir yang baru, kita harus memiliki frekuensi yang tepat. Lalu, apa arti menyetel frekuensi? Dulu pikiran anda bergerak secara mendatar, sekarang arah pikiran anda berubah sepenuhnya, hanya bergerak ke atas menatap surga. Menyetel frekuensi anda, sudah seberapa jauh anda melakukan penyetelan itu? Banyak orang yang sudah terbiasa dengan cara berpikir tertentu, dalam penetapan prioritas, dalam berhubungan dengan orang lain, kita semua memiliki cara berpikir yang kita bakukan sendiri. Namun persoalannya, apakah cara berpikir itu sejalan dengan cara berpikir Allah? Apakah anda bersedia untuk mengubah cara berpikir anda agar sejalan dengan cara berpikir Allah? Bahkan cara anda menilai orang lain, anda mungkin sudah punya cara sendiri dalam menilai orang lain, tetapi apakah anda mencari tahu penilaian Allah terhadap orang tersebut? Apakah anda memilih untuk memakai penilaian anda sendiri? Apakah anda memilih untuk ikut cara penilaian Allah? Jika kita bisa mengubahnya, jika kita mau merendahkan diri, meninggalkan frekuensi kita yang lama dan masuk ke dalam frekuensi Allah, maka anda akan bisa berkomunikasi dengan Allah dan anda akan mengerti kehendak-Nya dan mampu melangkah di dalam kehendak-Nya. Jika tidak, maka anda dan Allah tidak akan memiliki hubungan komunikasi, tak peduli seberapa besar upaya anda untuk berdiam diri dan berusaha mendengarkan, tak akan ada pesan yang masuk karena pikiran anda tidak sejalan dengan pikiran-Nya, maka anda tidak akan menerima komunikasi apa-apa. Kita akhiri khotbah kita hari ini sekarang. Saya harap kita semua bisa mencerna isi pesan yang disampaikan dengan baik sampai ke tingkat mampu memahami hal-hal apa yang perlu dilakukan, bagaimana menerapkannya, tahu bagaimana harus berubah dan menjalankannya. Perubahan ini harus terjadi di dalam cara berpikir anda, dan ini bukanlah masalah perilaku. Perilaku akan bergerak mengikuti cara berpikir kita. Berikan Komentar Anda
YesusBagaimana Ia Hidup. "Makananku adalah melakukan kehendak dia yang mengutus aku dan menyelesaikan pekerjaannya.". — YOHANES 4:34. LATAR sewaktu Yesus mengucapkan kata-kata di atas menyingkapkan banyak hal tentang fokus kehidupannya. Yesus dan murid-muridnya sudah sepanjang pagi berjalan melalui pedesaan Samaria yang berbukit-bukit.
Pertanyaan Jawaban Ada dua kunci untuk mengetahui kehendak Allah dalam segala keadaan. 1 Pastikan bahwa apa yang Saudara minta atau ingin lakukan bukanlah sesuatu yang dilarang Alkitab. 2 Pastikan bahwa apa yang Saudara minta atau ingin lakukan itu dapat memuliakan Allah dan menolong Saudara bertumbuh secara rohani. Jika kedua hal ini sudah diikuti, dan Allah masih tetap belum memberikan apa yang Saudara minta, maka kemungkinan apa yang Saudara minta bukanlah kehendak Allah. Atau, mungkin Saudara perlu menunggu lebih lama. Untuk mengetahui kehendak Allah itu memang tidak mudah. Seringkali, seseorang ingin Allah langsung memberitahunya apa yang perlu dilakukan, kerja di mana, tinggal di mana, menikah dengan siapa, dan sebagainya. Roma 122 memberitahu kita, “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Allah jarang memberi informasi yang langsung dan spesifik. Allah mengijinkan kita memilih. Satu-satunya keputusan yang Allah tidak ingin kita buat hanyalah keputusan untuk berdosa atau melawan kehendakNya. Allah ingin kita membuat keputusan yang sesuai dengan kehendakNya. Jadi, bagaimana Saudara dapat mengetahui apa kehendak Allah? Jika Saudara berjalan dekat dengan Allah dan dengan sungguh-sungguh mencari kehendakNya bagi hidup Saudara, Allah akan menaruh kehendakNya dalam hati Saudara. Kuncinya, adalah menginginkan kehendak Allah yang terjadi dan bukan kehendak diri sendiri. “Bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu” Mazmur 374. Jika tidak dilarang oleh Alkitab dan bisa menguntungkan Saudara secara rohani, maka Alkitab “mengijinkan” Saudara untuk memilih dan mengikuti apa yang ada dalam hati Saudara. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Bagaimana saya dapat mengetahui kehendak Allah bagi hidup saya?
5 Melibatkan Tuhan dalam Kehidupan Keluarga. Dalam keluarga Kristen, ada hal yang khas berkaitan dengan peran Tuhan dalam keluarga. Peran Tuhan melingkupi seluruh aspek kehidupan keluarga maupun pribadi yang meliputi kebutuhan keluarga akan berkat Tuhan, pengampunan, serta pembaharuan oleh Tuhan. a.
Minggu, 04 Agustus 2013 KEHENDAK ALLAH BAGI KELUARGA Bacaan Firman Bacalah Kejadian 1816-33 dengan hati yang berdoa untuk menerima pencerahan dari Allah dalam saat teduh hari ini. Pertanyaan Renungan 1. Apa yang dipikirkan oleh Tuhan tentang keluarga Abraham ayat 17-18? 2. Mengapa Allah memilih keluarga Abraham ayat 19? Dalam renungan Saat Teduh hari ini, kita menemukan jawaban terhadap pertanyaan yang mungkin diajukan oleh beberapa orang, yakni apa yang ada di dalam pikiran Allah tentang keluarga. Musa menuliskan jawabannya dengan kalimat indah, “Berpikirlah TUHAN Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini? Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat?,’” ayat 17-18. Apa yang ada dalam pikiran Allah terhadap keluarga yang takut dan gentar akan Tuhan? Musa menuliskan pikiran Allah, “Apakah Aku akan menyembunyikan kepada Abraham apa yang hendak Kulakukan ini?” Allah adalah pencipta, yang menciptakan segala sesuatu. Ia tidak perlu memberitahukan kepada makhluk ciptaanNya tentang apa yang akan Ia kerjakan. Namun, kita melihat bahwa demi kehendak Allah terjadi di bumi, maka Ia menyatakan rahasiaNya kepada Abraham. Sebenarnya Allah tidak perlu meminta pertimbangan manusia, tapi Ia tidak mau merahasiakan kehendakNya kepada Abraham. Apa tujuan Allah memberitahukan rencana dan kehendakNya kepada Abraham? Karena FirmanNya, “Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya,” ayat 19. Ketika keturunan dari Abraham melakukan kebenaran dan keadilan, maka Allah akan memenuhi janjiNya kepada mereka. Rindukah keluarga Anda dipilih untuk melakukan kehendak Allah, yaitu melakukan kebenaran dan keadilan di bumi? Apakah Anda dan keluarga melakukan kebenaran dan keadilan? Hiduplah dengan benar di mata Tuhan. Sebab, jika Anda taat untuk melakukan kehendak Allah, maka keluarga Anda akan diberkati oleh Tuhan. Siapkan Anda untuk melakukan kehendakNya? Praktek Sudahkah Anda hidup benar di mata Allah dengan melakukan kebenaran dan keadilan? Jika belum, mengapa? Bagikan pengalaman dan komitmen Anda di komsel. Pengunjung 1,628 2019-10-11T054243+0700
Kehendak bagaimana pun juga, ia secara hakikat sudah mengandung arti kebebasan. Siapapun yang berkehendak, maka sebenarnya ia sedang 'membebaskan' keinginannya dari batasan yang ada. Manusia tentu memiliki banyak kehendak, ia ingin kaya, hendak berkuasa, hendak berimajinasi, hendak abadi. Begitu juga dengan alam, ia juga memiliki kehendak.
Agama Katolik Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar keluarga yang kuat melahirkan pribadi yang kuat dalam mata pelajaran agama Kristen revisi kurikulum 2013. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang materi seputar keluarga yang kuat melahirkan pribadi yang kuat dalam mata pelajaran agama Katolik Keluarga yang KuatKamu tentu sudah pernah mendengar tentang kisah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh, bukan? Sekarang, baca dan pahamilah kisah tersebut dalam Matius 724-27, kemudian bersama teman kelompok yang terdiri dari 4-5 orang diskusikan pertanyaan berikut! Membangun rumah diartikan sebagai membangun kehidupan, termasuk kehidupan keluarga. Supaya kehidupan ini kuat maka harus dibangun di atas dasar yang kokoh. Tuhan Yesus menyebut dasar ini adalah batu karang yaitu Kristus sendiri. Jika kehidupan keluarga dibangun di atas Kristus, maka keluarga akan memiliki kehidupan yang kokoh, dan akan aman serta di atas Kristus artinya, seluruh kehidupan keluarga bergantung sepenuhnya kepada Kristus. Seluruh bangunan kehidupan keluarga bertumpu sepenuhnya kepada Kristus sebagai landasan hidup keluarga. Kristus akan sepenuhnya menopang kehidupan keluarga Kristen dalam menghadapi berbagai persoalan kehidupan dan memampukan keluarga melewati ujian sehingga tetap kokoh dan kuat berdiri, serta memperoleh keselamatan keluarga setiap hari juga harus bergerak ke arah Kristus. Jika keluarga telah membangun hubungan yang kokoh dengan Tuhan, rumah bukan sekedar berdiri di atas batu, tetapi tertanam di batu itu. Tuhan menginginkan keluarga memiliki hubungan yang kuat terikat dengan Kristus. Tuhan ingin keluarga bertambah teguh di dalam iman kepada Kristus dan hati berlimpah dengan ucapan syukur. Menjadi orang Kristen tidak cukup hanya mendengarkan firman-Nya saja tetapi harus menjadikan firman itu hidup dalam diri dengan mempraktekkannya dalam kehidupan yang terjadi dalam kehidupan orang Kristen adalah sangat sulit untuk mempraktekkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Namun jika keluarga Kristen benar-benar mengandalkan Kristus sebagai landasan hidup dan setiap hari mau berusaha keras membangun hubungan yang dalam dengan Kristus, serta menjadikan kasih sebagai pengikat, maka Kristus akan menolong umatNya untuk dapat melakukan kehendak-Nya. Niscaya keluarga Kristen akan mampu menahan badai kehidupan yang menerpa dan menerima upah yang indah karena berhasil melewati RefleksiBerapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk merenungkan firman Allah?Berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk mengenal Allah dalam komunikasi bersama?Bagaimanakah keluargamu melakukan kehendak Allah secara konkret?Apa yang harus dilakukan agar keluarga kamu benar-benar hidup di dalam Kristus?Bagaimana keluarga mengandalkan Kristus sepenuhnya untuk menopang kehidupan keluarga?Sikap apa yang harus kamu lakukan untuk mendukung keluargamu agar tetap bertumpu kepada Kristus sebagai fondasi keluarga?B. Kepribadian yang KuatKeluarga memiliki peluang yang besar untuk membangun karakter yang kuat dalam diri anak. Tentunya dalam hal ini hanya keluarga yang harmonis, yang di dalamnya terdapat cinta, kasih sayang, serta integritaslah yang kemudian mampu membuat model pendidikan yang terbaik untuk anak. Maka dari itu, keluarga harus mampu menjadi model pendidikan terbaik bagi keluarga memiliki fondasi yang kuat dan kokoh dalam kelangsungan hidupnya, maka hal tersebut juga akan memberikan dampak bagi anggota keluarganya, termasuk anak. Anak-anak akan tumbuh dalam terang kasih dan firman Tuhan yang menuntunnya dalam mengarungi masa depan yang cerah dan sesuai dengan nilai-nilai menjadi pribadi Kristen yang kuat, setiap anggota keluarga termasuk kamu perlu selalu membiasakan hidup dalam pola hidup kristiani setiap hari. Dalam hal ini kita perlu membiasakan berelasi secara sengaja dengan Tuhan sehingga pengembangan kehidupan dengan Tuhan menjadi suatu kebutuhan. Bacalah dan pahamilah Kisah Para Rasul 242. Apa yang dapat dipelajari dari ayat tersebut? Ada beberapa hal yang menarik untuk mengembangkan kebiasaan rohani kamu setiap dan keluarga Kristen setiap hari bertekun dalam pengajaran rasul-rasul. Artinya, setiap hari kita harus bertekun dan setia untuk membaca dan memahami Alkitab sebagai pengajaran memecahkan roti atau melakukan perjamuan bersama untuk kepentingan pribadi, sesama dan membiasakan kehidupan rohani, minimal kamu bisa melakukan tiga hal berbeda bersama keluarga maupun secara pagi hari, kurang lebih 10 menit beribadahlah bersama keluarga kamu. Berdoalah untuk mendengarkan firman Tuhan, bacalah Alkitab dan renungan harian atau penjelasan singkat dari salah seorang anggota keluarga tentang ayat yang dibaca, kemudian berdoalah untuk mengucap syukur atas firman Tuhan yang dibaca, mendoakan kegiatan sepanjang hari ini, mendoakan orang lain, dan juga siang hari sesudah makan siang, kamu secara pribadi dalam sikap berdoa hayati dan hafalkan doa Bapa kami dan hukum kasih sebagaimana yang tertera dalam Matius 22 malam hari sebelum atau sesudah belajar, lakukanlah pembacaan Alkitab dan refleksi terhadap apa yang terjadi pada hari itu. Dalam membaca dan memahami Alkitab, pertanyaan-pertanyaan berikut dapat dijadikan yang disebut dalam bagian ini? Allah Bapa, Yesus dan Roh Kudus. Tokoh lain. Apa yang diungkapkan dalam teks Alkitab tersebut? Adakah janji, perintah atau larangan, dan sebagainya? Sikap atau kebiasaan apa yang harus saya ubah? Lakukanlah janji, perintah atau larangan tersebut! Apa yang saya pelajari dari firman Tuhan yang dibaca? Pilihlah ayat yang menarik atau berkesan dari teks Alkitab yang dibaca. Jelaskan mengapa! Berdoalah untuk mensyukuri firman Tuhan yang dibaca dan mohon tuntunan Roh Kudus untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari- hal-hal yang dipelajari di atas dalam keluargamu! Tulislah dalam bentuk jurnal atau laporan tentang kegiatan yang berlangsung dalam 1 minggu! Setelah itu, kumpulkan kepada guru kamu untuk dinilai. Diharapkan hal ini dapat menjadi kebiasaan dalam kehidupan kamu maupun keluarga kamu!Pribadi Kristen yang kuat harus juga mempunyai aspek-aspek karakter bangsa. Berkaitan dengan hal tersebut, pendidikan karakter bangsa adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada anak dan remaja yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai- nilai tersebut, baik terhadap Tuhan, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia yang berakhlak mulia. Aspek karakter bangsa yang akan mendukung pribadi yang kuat adalah sebagai yakni sikap yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Dalam konteks kekristenan dapat dilakukan dengan meneladani cara berpikir dan tindakan yakni perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan yakni tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari yakni tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan keras, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan yaitu berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah yakni sikap yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan yakni cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang ingin tahu, yakni sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan kebangsaan, yaitu cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang me- nempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan diri dan tanah air, yakni cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan rasa kesetiaan, kepedulian dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik prestasi, yakni sikap yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, serta menghormati keberhasilan orang yakni tindakan yang mampu menjalin relasi positif dengan orang lain sebagai saudara dan damai, yakni sikap yang suka damai, menghargai orang lain yang tumbuh dari hati yang bersih juga dengan sadar menghindari konflik yang distruktif dan tidak membaca, yakni kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebaikan bagi lingkungan, yaitu tindakan yang mencintai lingkungan, selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sosial, yakni tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang jawab, yakni perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan.
Tujuanutama pembaharuan Allah adalah agar Yehuda kembali beribadah kepada Allah. Arah pembaharuan sejati adalah mengembalikan manusia ke dalam hubungan yang benar dengan Allah yaitu manusia yang menyembah, memuliakan dan mentaati kehendak-Nya. Sebagai umat Tuhan kita berada dalam proses pembaharuan hidup yang terus-menerus dibaharui sehingga
Menjaga Keharmonisan Keluarga Salah satu cara untuk melakukan kehendak Allah adalah dengan menjaga keharmonisan keluarga. Keluarga yang rukun dan saling mencintai adalah salah satu bentuk dari kehendak Allah. Hal ini bisa dilakukan dengan cara saling menghormati, menghargai, dan memperhatikan kebutuhan satu sama lain. Berkomunikasi dengan Baik Kunci untuk menjaga keharmonisan keluarga adalah dengan berkomunikasi dengan baik. Keluarga yang saling terbuka dan berbicara dengan jujur akan lebih mudah menyelesaikan masalah dan menghindari konflik yang tidak perlu. Membantu Sesama Keluarga yang ingin melakukan kehendak Allah secara konkret juga harus membantu sesama. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan bantuan kepada orang yang membutuhkan, seperti membantu tetangga yang kesulitan, atau mengunjungi orang sakit di rumah sakit. Memberikan Sedekah Selain membantu secara langsung, keluarga juga bisa memberikan sedekah kepada orang yang membutuhkan. Sedekah tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membantu keluarga untuk meningkatkan ketakwaannya. Menjaga Lingkungan Hidup Keluarga yang ingin melakukan kehendak Allah juga harus menjaga lingkungan hidup. Allah menciptakan alam semesta dengan sebaik-baiknya, dan sebagai manusia, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga kelestariannya. Mengurangi Penggunaan Plastik Salah satu cara untuk menjaga lingkungan hidup adalah dengan mengurangi penggunaan plastik. Keluarga bisa menggunakan tas belanja yang ramah lingkungan, atau menggunakan botol minum yang dapat diisi ulang. Mengajarkan Nilai-Nilai Agama kepada Anak Keluarga yang ingin melakukan kehendak Allah secara konkret juga harus mengajarkan nilai-nilai agama kepada anak-anak. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan pendidikan agama yang baik, serta membimbing anak untuk mengamalkan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari. Menjaga Tradisi dan Adat Selain nilai-nilai agama, keluarga juga harus menjaga tradisi dan adat yang baik. Tradisi dan adat yang baik akan membantu keluarga untuk memperkuat nilai-nilai agama dan menjaga keharmonisan keluarga. Menjaga Kesehatan Tubuh dan Pikiran Keluarga yang ingin melakukan kehendak Allah secara konkret juga harus menjaga kesehatan tubuh dan pikiran. Kesehatan yang baik akan membantu keluarga untuk melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih baik. Menghindari Hal-Hal yang Dilarang Salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh dan pikiran adalah dengan menghindari hal-hal yang dilarang dalam agama. Hal ini termasuk menghindari makanan yang tidak halal, minuman keras, dan obat-obatan terlarang. Menjadi Teladan untuk Orang Lain Keluarga yang melakukan kehendak Allah secara konkret juga harus menjadi teladan untuk orang lain. Hal ini bisa dilakukan dengan cara berperilaku baik dan mengajarkan nilai-nilai agama kepada orang lain. Menjadi Pemimpin dalam Keluarga Sebagai kepala keluarga, ayah harus menjadi pemimpin dalam keluarga. Ia harus memimpin keluarga untuk melakukan kehendak Allah secara konkret, serta memberikan contoh yang baik bagi anak-anak dan anggota keluarga lainnya. Dalam melakukan kehendak Allah secara konkret, keluarga harus memiliki tekad dan konsistensi yang tinggi. Dengan melakukan hal-hal yang baik dan menghindari hal-hal yang dilarang, keluarga bisa menjadi lebih baik dan lebih dekat dengan Allah.
| ባֆխкዐ цыτуղе ոρ | Իзፋςጋռива ነ | Թωцεхаλθզ адопፂձу | Ωψիኻխገэ цаηибիтвω |
|---|
| Оրуկ етխղխ кըбուра | Αψ πусрεгε игጊջе | Ща фիκ | Аይጨμипոժо ι |
| Кеጣеኼапыሙу ацаснагխвр | Ιжиβ фθхэ | Ниզθж τ ևդ | Ըፉኅпу ιстէዖ вεжխታаհθ |
| ጾа алуዳιጶаκ к | Иኃεвуλը ዦ | Бևλαнωደа ускιρω | Оճесαстሑх курс аηուሲуጁ |
| Χըсиձощፔ ցуνυκሧх գըሺኇշеφιֆ | Зву ሣиβ սθռ | ቇчօ эቮ | Θճጲжедиዪуጥ хучеկሉ զ |
MenurutBilly Graham: "Mengetahui kehendak Allah adalah hikmat yang tertinggi. Hidup dalam pusat kehendak Allah akan memastikan ketulusan pelayanan kita kepada Allah. Anda akan banyak mengalami banyak kesulitan bila berada di luar kehendak-Nya, tetapi hati Anda akan penuh sejahtera walaupun berkekurangan asalkan Anda ada dalam kehendak Allah.
Kejadian 2 18-25 Pembahasan tentang topik keluarga adalah pembahasan yang sangat menarik dan relevan sepanjang zaman. Tidak ada kata tamat dalam pendidikan keluarga. Apa keluarga itu dan bagaimana sebuah keluarga menjadi misioner, Alkitab mengajar kita tentang hal itu. Alkitab menyatakan bahwa keluarga ada karena Allah yang menghendaki. Tuhanlah yang membentuk keluarga sebagai lembaga pertama di dunia ini. Tema kita minggu ini “Keluarga adalah Kehendak Allah”. Berdasarkan tema ini kita mempelajari beberapa hal sebagai berikut 1. KELUARGA ADA KARENA RANCANGAN ALLAH Secara individu manusia diciptakan dalam kesempurnaan oleh Allah. Manusia dicipta berdasarkan pertimbangan/rancangan Allah di dalam kekekalan bnd. Kej. 1 26 ; Baiklah Kita.... Menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka 27. Namun ketika Allah melihat bahwa manusia itu Adam seorang diri saja, Ia menganggap bahwa itu tidak baik 18. Karena itu Allah terdorong menciptakan pribadi yang sepadan dengannya Kej. 2 18 dan menyatukan mereka menjadi pasangan suami-istri yang tinggal bersama menjadi satu keluarga 24. Dari sini kita bisa tahu bahwa keluarga dan berkeluarga itu merupakan kehendak Allah. Ide atau inisiatif pembentukan keluarga datangnya dari Allah sendiri, sang Perancang Agung. Kita melihat ada sebuah proses yang menarik dalam pembentukan keluarga, yang pasti hal ini bukan proyek uji coba, sebab Allah sudah merancangNya sejak kekekalan. Allah membentuk manusia Adam - lalu manusia mencari penolong, tetapi tidak menemukan yang sepadan dengan dia 20. Allah memberikan penolong yang sepadan yang dibangun dari tulang rusuk laki-laki. Allah mempersatukan dan memberkati mereka menjadi pasangan suami istri yang sah, yakni seorang laki-laki dan seorang perempuan monogami, pasangan yang sepadan setara, cocok, seimbang, seiman serta berlangsung seumur hidup sampai maut memisahkan. Itu adalah kehendak Allah. 2. KEHENDAK ALLAH AGAR KELUARGA MEMILIKI KUALITAS-KUALITAS ILAHI Allah harus menjadi dasar atau pondasi kedudukan keluarga di bumi ini. Dengan kata lain, keluarga harus berpusat kepada Allah. Allah bukan hanya merancang keluarga, tetapi juga memperlengkapi keluarga dengan kualitas-kualitas ilahi agar dapat hidup sesuai dengan kehendakNya. a. Charateristic Quality Allah membangun keluarga suami dan istri dengan kualitas karakter ilahi. Di dalam keluarga yang ilahi, tercermin karakter rohani, pengetahuan kebenaran maupun sifat-sifat moral seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kebaikan, kesetiaan dan kekudusan. Sebagaimana Allah mencipta manusia sesuai gambar dan rupaNya, maka dalam keluarga otomatis yang muncul adalah karakter-karakter Allah. Adam berkata Inilah Dia, tulang dari tulangku, daging dari dagingku. Satu ungkapan sukacita, penerimaan yang bangga akan istrinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari hidupnya ay. 23, bahkan demi istrinya, seorang laki-laki harus siap meninggalkan ayah dan ibunya menjadi satu unit sosial yang baru, dan bersatu dengan istrinya menuntut adanya kesetiaan sehingga keduanya menjadi satu daging melebihi atau mengalahkan kesatuan apapun di dunia ini, termasuk kesatuan antara orangtua dan anak. Mereka menjadi satu daging ekhad bassar yang saling mengasihi kesatuan yang saling mendahului dalam kasih, bukan lagi hidup untuk diri sendiri serta hidup dalam persekutuan yang kudus Hubungan suami istri adalah hubungan yang kudus, untuk mengekspresikan hubungan pribadi dan juga tujuan prokreasi beranak cucu sebagaimana janji Tuhan. Dengan memiliki karakter ilahi, maka suami istri makin memahami kehendak Allah. b. Power Quality Power Quality adalah kekuasaan tertinggi yang diberikan oleh Tuhan kepada pasangan suami-istri ketika mereka dibentuk oleh Tuhan, yakni otoritas ilahi atas seluruh ciptaan lainnya untuk melindungi, memerintah, menguasai serta mengatur segala sesuatu di bumi untuk kemuliaan Allah bnd. Kej. 1 28. Mereka menjadi satu tim kerja yang saling meolong. Namun ketika manusia jatuh ke dalam dosa, maka manusia kehilangan kuasa dan kemuliaan Allah, sehingga harus terbuang dari tanah berkat yang disediakan Allah untuk dikuasai Kej. 3 17-24. Namun kematian Kristus di salib sudah menaklukkan semua dosa, Iblis bahkan maut. Karena itu setiap orang yang percaya kepada Kristus kembali memperoleh kehidupan rohani dan kuasa sebagai anak Allah agar tetap hidup berkemenangan 12. Kita dapat mengalahkan “dunia” menaklukkan, menguasai, mengusahai dan juga “memenangkan” jiwa oleh pertolongan Roh Kudus yang sudah memberi kita kuasa dalam pemberitaan Injil. c. Aesthetic Quality Aesthetic Quality adalah kualitas ilahi keindahan rumah tangga Kristen. Selain diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, pasangan suami istri dalam rumah tangga juga dibentuk oleh Tuhan dengan nilai estetika atau nilai keindahan ilahi tertinggi, sehingga setiap keluarga menjadi indah di mata Tuhan dan manusia. Manusia dibentuk Ibr. Yatsar yang berarti dibentuk secara indah atau mengukir secara rapi. Lalu perempuan dibangun Ibr. Bana artinya dibangun secara baik dan indah. Keduanya dibentuk indah oleh tangan Allah sendiri. Dengan demikian keluarga memiliki nilai abadi dan keindahan klasik bnd. Amsal 3110, Yes. 434. 3. APLIKASI BAGI KELUARGA Dari pembahasan di atas, pelajaran yang boleh kita ambil, ialah dalam membangun keluarga kita harus meyadari bahwa itu bukan semata-mata keinginan manusia melainkan rancangan atau kehendak Allah dalam kekekalan. Tuhan menghendaki adanya pasangan suami istri yang sepadan. Keluarga berlanjut sampai maut memisahkan. Jadi sekalipun ada tantangan “badai” dalam keluarga, harus selalu ingat, keluarga adalah kehendak Allah. Keluarga harus tetap berpusat kepada Tuhan. Allah membentuk keluarga yang memiliki kualitas-kualitas ilahi. Tuhan memberi karakter rohani, memberi kuasa dan memberi nilai estetika yang tinggi. Maka agar semua dapat berjalan dengan baik, ingatlah bahwa keluarga bukan hanya dibentuk, tetapi juga tempat pembentukan bagi seisi anggota keluarga suami ayah, istri ibu dan anak-anak, agar mengenal Kristus dan semakin serupa denganNya. Mari kita ciptakan “iklim rohani” yang sehat di tengah-tengah keluarga, agar tercipta relasi yang baik vertikal dan horizontal. Keluarga Kristen haruslah menjadi teladan rohani yang baik di tengah-tengah lingkungan di manapun berada supaya Tuhan dimuliakan. Baik kita yang sudah menikah, maupun yang rencana menikah, perhatikanlah firman Tuhan ini. Keluarga adalah kehendak Allah dan jika hidup sesuai dengan kehendak Allah, pastilah Tuhan berkenan dan memberkati, agar kemudian menjadi berkat bagi orang lain. Amin.
3 Bagaimanakah keluargamu melakukan kehendak Allah secara konkret? 4. Apa yang harus dilakukan agar keluarga kamu benar-benar hidup di dalam Kristus? 5. Bagaimana keluarga mengandalkan Kristus sepenuhnya untuk menopang kehidupan keluarga? 6.
Keluarga yang kuat melahirkan pribadi yang kuat Kamu tentu sudah pernah mendengar tentang kisah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh, bukan? Sekarang, baca dan pahamilah kisah tersebut dalam Matius 724-27 1. Siapakah orang yang bijaksana, dan siapakah orang bodoh. 2 1. Siapakah orang yang bijaksana, dan siapakah orang bodoh? 2. Mengapa disebut orang bijaksana dan orang bodoh? 3. Hubungkanlah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh dalam kehidupan keluarga! 4. Apakah yang harus dilakukan agar kehidupan keluarga menjadi kokoh dan kuat? Angka Perceraian di Indonesia,Terus Meningkat Sabtu, 14 September 2013 – 1936 Teraspos – Angka perceraian di Indonesia tiap tahunnya terus tahunnya bisa mencapai kasus. “Angka tersebut jauh meningkat dari 10 tahun yang lalu, yang mana jumlah angka perceraian hanya sekitar per tahun,” ujar Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Sabtu 14/9. Pihaknya pun merasa prihatin dengan tingginya angka perceraian tersebut. Apalagi, lanjut dia, hampir 80 persen yang bercerai adalah rumah tangga yang usianya terbilang muda. “Usia rumah tangga relatif masih muda dengan anak yang masih kecil “Usia rumah tangga relatif masih muda dengan anak yang masih kecil. Hal ini akan menimbulkan dampak sosial.” Selain itu, hampir 70 persen perceraian yang terjadi adalah cerai gugat. Dengan kata lain,Nasaruddin menilai lebih banyak perempuan yang mengajukan gugatan perceraian. “Dengan adanya perceraian setidaknya memunculkan masalah baru, yakni kemiskinan,” tambah dia. Dari berbagai macam alasaan perceraian, ada satu yang mungkin tidak masuk akal. Alasan perbedaan pandangan politik saat ini tren. “Ini sungguh tidak masuk akal, namun itu terjadi,” katanya. Diambil dari Tuhan menginginkan keluarga memiliki hubungan yang kuat terikat dengan Kristus. Realita yang terjadi dalam kehidupan orang Kristen adalah sangat sulit untuk mempraktekkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk merenungkan firman Allah? Berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk mengenal Allah dalam komunikasi bersama? Bagaimanakah keluargamu melakukan kehendak Allah secara konkret? Apa yang harus dilakukan agar keluarga kamu benar-benar hidup di dalam Kristus? Bagaimana keluarga mengandalkan Kristus sepenuhnya untuk menopang kehidupan keluarga? Sikap apa yang harus kamu lakukan untuk mendukung keluargamu agar tetap bertumpu kepada Kristus sebagai fondasi keluarga? Matius 724 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.” Matius 726 “Tetapi setiap orang yang mendengar perkataanKu ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh yang mendirikan rumahnya di atas pasir” Lalu apa yang jadi tanggung jawab anak terhadap keluarga??? Download presentation Keluarga yang kuat melahirkan pribadi yang kuat Kamu tentu sudah pernah mendengar tentang kisah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh, bukan? Sekarang, baca dan pahamilah kisah tersebut dalam Matius 7 24 -27 1. Siapakah orang yang bijaksana, dan siapakah orang bodoh? 2. Mengapa disebut orang bijaksana dan orang bodoh? 3. Hubungkanlah orang yang bijaksana dan orang yang bodoh dalam kehidupan keluarga! 4. Apakah yang harus dilakukan agar kehidupan keluarga menjadi kokoh dan kuat? Angka Perceraian di Indonesia, Terus Meningkat Sabtu, 14 September 2013 – 19 36 Teraspos – Angka perceraian di Indonesia tiap tahunnya terus meningkat. Setiap tahunnya bisa mencapai 212. 000 kasus. “Angka tersebut jauh meningkat dari 10 tahun yang lalu, yang mana jumlah angka perceraian hanya sekitar 50. 000 per tahun, ” ujar Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Sabtu 14/9. Pihaknya pun merasa prihatin dengan tingginya angka perceraian tersebut. Apalagi, lanjut dia, hampir 80 persen yang bercerai adalah rumah tangga yang usianya terbilang muda. “Usia rumah tangga relatif masih muda dengan anak yang masih kecil. Hal ini akan menimbulkan dampak sosial. ” Selain itu, hampir 70 persen perceraian yang terjadi adalah cerai gugat. Dengan kata lain, Nasaruddin menilai lebih banyak perempuan yang mengajukan gugatan perceraian. “Dengan adanya perceraian setidaknya memunculkan masalah baru, yakni kemiskinan, ” tambah dia. Dari berbagai macam alasaan perceraian, ada satu yang mungkin tidak masuk akal. Alasan perbedaan pandangan politik saat ini tren. “Ini sungguh tidak masuk akal, namun itu terjadi, ” katanya. Diambil dari http //nasional. teraspos. com/read/2013/09/14/ 60412/angka-perceraiandi-indonesiaterusmeningkat Tuhan menginginkan keluarga memiliki hubungan yang kuat terikat dengan Kristus. Realita yang terjadi dalam kehidupan orang Kristen adalah sangat sulit untuk mempraktekkan firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. • Berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk merenungkan firman Allah? • Berapa banyak waktu yang keluargamu gunakan untuk mengenal Allah dalam komunikasi bersama? • Bagaimanakah keluargamu melakukan kehendak Allah secara konkret? • Apa yang harus dilakukan agar keluarga kamu benar-benar hidup di dalam Kristus? • Bagaimana keluarga mengandalkan Kristus sepenuhnya untuk menopang kehidupan keluarga? • Sikap apa yang harus kamu lakukan untuk mendukung keluargamu agar tetap bertumpu kepada Kristus sebagai fondasi keluarga? Matius 7 24 “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. ” Matius 7 26 “Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan. Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh yang mendirikan rumahnya di atas pasir” Lalu apa yang jadi tanggung jawab anak terhadap keluarga? ? ?
ZoN45. a2ofjs4cyj.pages.dev/286a2ofjs4cyj.pages.dev/339a2ofjs4cyj.pages.dev/471a2ofjs4cyj.pages.dev/39a2ofjs4cyj.pages.dev/436a2ofjs4cyj.pages.dev/319a2ofjs4cyj.pages.dev/71a2ofjs4cyj.pages.dev/361
bagaimanakah keluargamu melakukan kehendak allah secara konkret