FaktaTabung Oksigen Buatan. Menurut KPCPE, adanya gambar infografik cara pembuatan alat penyaring udara sederhana menggunakan aerator akuarium yang diklaim sebagai pengganti tabung oksigen merupakan klaim yang salah. "Faktanya, bukan pengganti tabung oksigen. Alat di gambar tersebut hanya berfungsi untuk menyaring udara terkait kejadian
Unduh PDF Unduh PDF Mendengarkan lagu atau siaran podcast kesayangan membuat proses pembuatan rekaman audio berkualitas tinggi tampak mudah. Padahal, tanpa peralatan dan teknik yang tepat, hal ini tidaklah gampang Anda bisa mencoba sendiri. Untungnya, salah satu alat penting dalam proses rekaman — penyaring suara — bisa dengan mudah dibuat menggunakan peralatan rumah tangga. Dengan penyaring suara baru, Anda dapat menyingkirkan suara “letupan” dalam proses rekaman yang biasanya berasal dari pengucapan huruf “P” dan “B”.[1] 1Bengkokkan kawat gantungan baju hingga membentuk lingkaran. Tarik bagian “bawah” dari gantungan baju yang berbentuk segitiga seperti sedang menarik panah dari sebuah busur. Anda kini akan memiliki kawat dengan bentuk persegi yang kasar. 2 Terus tarik bagian-bagian yang masih rata supaya bentuknya lebih bundar — meskipun tidak harus bundar Anda kesulitan membengkokkan kawat, gunakan sebuah tang untuk bisa mendapatkan pegangan yang lebih kokoh. Jika Anda memiliki ragum, gunakan benda tersebut untuk menjepit salah satu sisi gantungan baju dan menariknya ke sisi yang berlawanan. 3Pasang sebuah kain ketat atau pantyhose ke lingkaran tersebut. Tarik mereka sekencang mungkin untuk mendapatkan bentuk yang rata seperti permukaan drum. Kaitkan ujung sisa kain di seputar kawat. Gunakanlah selotip atau karet gelang untuk menahan sisa kain tersebut dan menjaga bagian tengahnya tetap kencang. 4 Posisikan penyaring tepat di depan mikrofon. Pasang benda tersebut sekitar 3-5 cm dari mikrofon. Penyaring tidak boleh bersentuhan dengan mikrofon.[2] Penyaring harus berada di antara mulut dan kepala mikrofon saat Anda merekam sesuatu. Tidak ada cara “baku” untuk melakukan hal ini — cara apa pun yang bisa membuat penyaring berdiri kukuh di depan mikrofon boleh dilakukan. Di bawah ini ada beberapa ide yang bisa dicoba! Jika mau, Anda dapat meluruskan kait gantungan baju dan membengkokkannya hingga melebar, lalu pasang selotip pada bagian ujungnya ke penopang yang ada di belakang mikrofon. Bengkokkan kawat sedemikian rupa agar permukaan penyaring berada di posisi yang pas. Gunakan penjepit untuk menahan penyaring suara di penopang mikrofon. Anda bisa membeli penjepit kecil dengan harga murah di hampir semua toko perangkat keras.[3] Pasang selotip untuk merekatkan penyaring dan penopang mikrofon lain, lalu letakkan di depan mikrofon. Ingatlah bahwa beberapa jenis mikrofon dirancang untuk menangkap suara dari bagian atas, sementara beberapa lainnya didesain untuk menangkap suara dari depan. Anda perlu memasang penyaring tepat di depan bagian mikrofon yang digunakan untuk menangkap suara. 5 Bernyanyi atau bicaralah melalui penyaring suara yang sudah dipasang. Sekarang, Anda sudah siap melakukan rekaman. Nyalakan peralatan rekaman Anda dan berdiri atau duduklah untuk memosisikan penyaring di antara mulut dan mikrofon. Mulut Anda harus berada beberapa sentimeter dari penyaring. Lakukanlah yang terbaik!Dengarkan suara pengucapan huruf "P," "B," "S," dan "Ch" dalam rekaman. Anda harusnya tidak mendengar suara “letupan” dari pengucapan huruf-huruf tersebut selama level volume diatur secara benar. Sebaliknya, tanpa penggunaan penyaring suara, hasil rekaman Anda akan penuh dengan distorsi. Klik di sini untuk mendapatkan panduan semiteknis tentang hal tersebut dan bagaimana cara menghindarinya!.[4] Iklan 1Siapkan sebuah pemidang. 2 Rentangkan kain nilon bordir ke sekeliling pemidang. Pemidang adalah sebuah rangka berbentuk cincin dari metal atau plastik yang dipakai untuk menahan sepotong kain saat Anda menyulam. Anda bisa menggunakan pemidang dengan beragam ukuran, tetapi pemidang berdiameter 15 cm adalah yang paling mirip dengan penyaring udara biasanya memiliki penghalang sederhana di salah satu sisinya. Lepaskan penghalang tersebut dan selipkan kain ke dalam rangka bagian dalamnya sehingga kain bisa merentang di semua sisi. Pasang bagian rangka kembali ke tempatnya dan pasang ulang penghalang tadi supaya kain tetap mudah direntangkan. Carilah informasi secara daring untuk mengetahui cara memasang kain di pemidang. 3 Gunakan lembaran kawat nyamuk sebagai alternatif pengganti. Hal ini mungkin tidak sepenuhnya benar, tetapi lembaran kain berbahan keras dipercaya mampu membuat penyaring suara yang lebih bagus. Jika Anda memiliki lembaran kawat nyamuk atau net dari plastik yang biasanya dipakai untuk menutup ruang di rangka pintu, Anda bisa menggunakannya.[5] Rentangkan bahan tersebut ke sekeliling pemidang sama seperti apa telah disebutkan di atas. Kawat nyamuk bisa ditemukan di sebagian besar toko perangkat keras. Benda ini murah, tetapi Anda biasanya perlu membeli segulung kawat sekaligus meskipun hanya membutuhkan sedikit.[6] 4 Posisikan pemidang di depan mikrofon. Sekarang, Anda hanya perlu memasang penyaring suara di lokasi yang tepat. Sama seperti yang telah disebutkan, cara termudah melakukan hal ini adalah menggunakan selotip, lem, atau penjepit untuk merekatkan penyaring suara di sebuah penopang mikrofon. Anda juga bisa memasang pemidang ke sebuah tongkat atau kawat gantungan baju yang diluruskan, lalu memasangnya ke bagian belakang atau bicaralah melalui penyaring dan mikrofon secara normal. Dengan metode ini, penyaring hanya terbuat dari satu lapisan tebal, tetapi hal ini tidak menjadi masalah. Benda ini harusnya tetap bisa bekerja dengan baik. Iklan 1 Ambil tutup plastik dari sebuah wadah kopi berukuran besar. Untuk menggunakan metode ini, Anda perlu menggunakan tutup wadah kopi berbentuk bundar untuk memasang kain yang akan dipakai sebagai penyaring. Anda bisa menggunakan tutup wadah dengan beragam ukuran, tetapi pada umumnya, tutup berbahan kaku dengan diameter 15 cm adalah yang terbaik. Tutup plastik kaku adalah yang terbaik. Tutup kaleng yang fleksibel, mudah penyok, dan elastis tidak cocok digunakan. 2 Potong bagian tengah tutup wadah kopi hingga menyisakan rangka cincinnya. Gunakanlah gunting atau pisau pahat untuk membuang seluruh bagian tengahnya. Setelah selesai, Anda akan mendapatkan sebuah rangka plastik kaku. Buang bagian tengah yang sudah tutup plastik berbahan keras, Anda mungkin harus menggunakan bor, penusuk, atau gergaji untuk melubanginya. Gunakanlah sarung tangan dan pelindung mata sebelum mulai bekerja. 3 Pasang pantyhose atau kain nilon hingga menutupi rangka tutup plastik. Setelah memiliki rangka plastik bundar, Anda hanya perlu membuat penyaring dari kain yang melar atau berpori. Gunakanlah pantyhose atau kain celana ketat. Cukup renggangkan kain ke sekeliling rangka, amankan ujung-ujungnya di bagian bawah rangka, lalu ikat dengan karet atau rekatkan dengan juga bisa menggunakan kain nilon bordir atau kawat nyamuk seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tetapi pemasangannya sedikit lebih sulit. Anda bisa menggunakan penjepit, klip binder, atau selotip di bagian belakang rangka agar material yang digunakan terpasang cukup ketat. 4Gunakanlah penyaring sesuai dengan cara yang telah disebutkan di atas. Penyaring suara Anda kini siap dipakai. Gunakanlah selotip atau penjepit untuk memosisikan benda tersebut di depan mikrofon seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Iklan Beberapa orang merekomendasikan penggunaan kaus kaki di atas mikrofon sebagai cara alternatif pengganti penyaring suara. Para ahli memiliki pendapat yang berbeda tentang hal ini — beberapa ahli mengatakan bahwa cara ini cukup efektif, sementara beberapa lainya mengklaim bahwa penggunaan penyaring suara sungguhan memberikan proteksi yang lebih baik terhadap suara “letupan” dan distorsi.[7] Tali rafia memiliki ketahanan yang baik, serta merupakan cara termudah untuk menahan penyaring suara buatan sendiri di tempatnya. Jika Anda membuat sebuah kesalahan, gunakanlah pisau atau gunting untuk memotong tali dan mengulang prosesnya. Berbicara atau bernyanyi pelan di sisi mikrofon tidak di depannya langsung juga bisa membantu mengurangi suara letupan dari huruf P, B, dll.[8] Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Berdasarkanhasil penelusuran, adanya gambar infografik cara pembuatan alat penyaring udara sederhana menggunakan aerator akuarium yang diklaim sebagai pengganti tabung oksigen merupakan klaim yang salah. Faktanya, bukan pengganti tabung oksigen. Alat di gambar tersebut hanya berfungsi untuk menyaring udara terkait kejadian kebakaran hutan dan

RumahCom – Dalam studi US Environmental Protection Agency EPA diperkirakan bahwa rata-rata rumah di Amerika memiliki 100 sampai 200 zat pencemar udara yang berbeda. Tetapi unsur utamanya ada tiga yakni Formaldehida -gas keluaran dari kayu lapis dan produk pembersih lainnya-, karbon monoksida dan nitrogen dioksida yang merembes keluar dari peralatan gas, serta jamur dan bakteri yang bertebaran di udara melalui pendingin udara AC. Saat meneliti metode pembersihan atmosfer di stasiun angkasa, NASA menemukan bahwa tanaman hias dan tanaman bunga dalam pot rupanya mampu meminimalisir polusi udara di ruangan dalam rumah. Berdasarkan pengamatan, tercatat sejumlah gas penting berbahaya keluar dari tanaman tersebut melalui proses fotosintesis yang lalu diserap oleh tanah. Dr. Bill Wolverton, peneliti senior dari NASA’s John C. Stennis Space Center, Bay St. Louis, Missisipi, telah mengamati penggunaan tanaman sebagai penyaring udara hidup selama lebih dari 20 tahun. Dari 40 jenis tanaman yang telah diuji, beberapa yang paling bermanfaat adalah areca palm, golden photos, dan tanaman jagung. Mereka mudah tumbuh di dalam rumah, memerlukan cahaya rendah, dan efektif membersihkan udara. Eksperimen NASA mengevaluasi efektifitas tanaman-tanaman tersebut dalam memindahkan polutan seperti formaldehyde, karbonmonoksida CO, dan nitrogen dioksida NO2. Dikutip Decoist, selain ketiga tanaman bermanfaat diatas, tujuh tanaman yang mudah ditemukan di pasaran ini juga punya fungsi sama yakni penyedot debu alami’ bagi rumah Anda. Anggrek Dibalik keindahan warnanya, anggrek masuk kedalam daftar yang dibuat NASA soal tanaman penyaring udara. Fungsinya, mampu membersihkan senyawa udara jenis xilena dan toluena yang berasal dari lem, cat, minyak mentah, solar, dan bensin. Berbeda dengan beberapa tanaman lain, anggrek bernafas dan mengeluarkan oksigen pada malam hari sehingga sangat layak ditempatkan di kamar tidur Anda. Dalam merawatnya, pastikan anggrek selalu mendapat asupan cahaya matahari alami. Peace lily Serupa dengan anggrek, peace lily pun bermanfaat menghilangkan partikel racun berbahaya yang tersebar di dalam ruangan. Mulai dari aseton, amonia, benzena, etil asetat, formaldehida, trichloroethylene metil, alkohol dan xilena. Pakis Tanaman yang mudah tumbuh di mana saja ini merupakan salah satu tanaman yang telah ada sejak zaman prasejarah. Siapa sangka, berkat daun rimbun’ yang menjadi ciri khasnya, pakis memiliki kemampuan luar biasa dalam menyerap polutan formaldehyde dan juga xilena. Apalagi, cara merawat tanaman liar ini terbilang sangat mudah, hanya perlu disiram setiap hari dan diberi pupuk satu kali dalam seminggu. Lidah Mertua Nama tanaman yang satu ini memang cukup unik. Karakternya meliputi daun keras dan tebal, tegak, dengan ujung yang meruncing. Tanaman lidah mertua ternyata berguna untuk kesehatan tubuh seperti menyuburkan rambut, mengobati diabetes, wasir serta kanker ganas. Tidak hanya itu, tanaman tersebut juga ampuh menyerap polusi dan racun, sehingga cocok diletakkan di dalam pot dan disimpan di dalam ruangan. Sebagai referensi, letakkan pot tanaman lidah mertua di sudut ruang keluarga Anda. Palem kuning Jika salah satu anggota keluarga merupakan perokok aktif, menyaring asapnya yang menyebar di ruangan rumah bisa dilakukan lewat palem kuning. Selain bisa ditanam di luar rumah seperti taman, palem kuning juga dapat tumbuh di dalam pot. Selain berfungsi sebagai pembersih udara alami, palem kuning juga dapat menghilangkan formaldehyde, benzena serta karbondioksida. Spider plant Dinamai spider atau laba-laba, karena bentuk tanaman ini memang menyerupai laba-laba. Bagi sebuah ruangan rumah, tanaman spider mampu membuang zat karbon monoksida dan nitrogen dioksida. Menurut penelitian, dengan menempatkan tanaman laba-laba dalam waktu 24 jam, maka ruangan akan terbebas dari zat polutan berbahaya seperti benzena dan formaldehida. Suji Tanaman yang berasal dari keluarga dracaena, suji, mempunyai banyak jenis dengan berbagai macam warna. Ia diketahui bisa menghisap polutan seperti benzena, formaldehyde, trichloroethylene, dan xylene. Pot tanaman suji bisa Anda letakkan di atas meja ruang tamu atau kabinet televisi. Karena tidak membutuhkan perawatan khusus, maka Anda hanya perlu menyiramnya sesekali saja. Perlu diingat, jika Anda memiliki kucing atau anjing peliharaan di rumah, harus ekstra hati-hati karena daun tanaman ini beracun bagi hewan. Fathia Azkia Penulis adalah content writer di Untuk berkomunikasi dengan penulis, Anda dapat mengirim email keFathiaazkia atau melalui Twitter fathianyaaa Anda juga mungkin menyukai beberapa artikel ini 8 Ide Menempatkan Tanaman Herbal di Rumah RumahCom - Ada begitu banyak cara yang bisa dilakukan agar suhu udara di rumah selalu sejuk dan sehat. Salah satunya dengan memperbanyak tanaman. Kian sehat lagi, kalau yang Anda tanam adalah tanaman Lanjutkan membaca • 18 Mei 2016 4 Cara Merawat Tanaman Organik di Rumah RumahCom - Kegiatan menanam di rumah bagi masyarakat modern bukan lagi hanya sekedar tren, tetapi bisa bermanfaat untuk menyeimbangkan lingkungan hidup sekitar. Setidaknya banyak alasan mengapa mas Lanjutkan membaca • 25 Mei 2016 Pahami Cara Menyiram Tanaman yang Baik dan Benar RumahCom – Memelihara tanaman di rumah adalah salah satu hobi yang cukup populer. Namun, tak semuanya paham cara menyiram air yang benar. Agar Anda tak membuang-buang air, ada baiknya Anda ikuti beb Lanjutkan membaca • 8 Jun 2016 Lima Tanaman untuk Backdrop Taman Belakang Rumah RumahCom – Kehadiran taman sebagai salah satu pelengkap eksterior rumah memiliki banyak keuntungan bagi pemiliknya. Selain mampu memperindah keseluruhan rumah Anda, taman juga menghadirkan kesejukan Lanjutkan membaca • 13 Jul 2016 Mempercantik Tanaman Gantung dengan Lumut RumahCom - Tanaman gantung menjadi jawaban jika Anda ingin memiliki taman tapi tak mempunyai area tanam yang luas. Agar makin natural, Anda bisa menggunakan lumut sebagai alternatif media tanam. Lanjutkan membaca • 17 Jul 2016

7Cara Menjaga Kualitas Udara di Dalam Rumah. Faktanya, udara di dalam ruangan bisa lima kali lebih terpolusi daripada udara di luar ruangan. Saat ini, masyarakat dihadapkan dengan kondisi di mana mereka lebih banyak menghabiskan waktunya di dalam rumah. Bahkan sebagian orang masih terpaksa untuk melakukan work from home alias bekerja dari rumah.
Ilustrasi FotoL Chuttersnap / Unsplash - Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah pada level mengkhawatirkan. Kementerian Kesehatan RI melalui akun Instagram kemenkes_ri telah menginformasikan penambahan kasus baru per tanggal 5 Juli 2021 sebanyak + kasus. Jumlah itu merupakan rekor baru bagi Indonesia sejak mengumumkan Covid-19 telah masuk ke dalam negeri pada Maret 2020. Imbasnya, alat-alat medis yang jadi alat bantu bagi pasien dalam melawan Covid-19 menjadi langka. Salah satu yang dirasakan adalah kelangkaan tabung oksigen di pasaran. Tak cuma langka, harga tabung yang dijual di e-commerce pun naik hingga berkali-kali lipat dari biasanya. Di tengah kelangkaan tabung oksigen, muncul tutorial di media sosial soal cara membuat tabung oksigen darurat. Memang terlihat seperti ada harapan bagi pasien untuk mendapatkan tabung oksigen alternatif, namun dengan harga sangat murah. BACA JUGA Awas, 5 Aplikasi Ini Ngaku Bisa "Sulap" Ponsel Jadi Oximeter Tapi, Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional KPCPE melalui situs telah mengingatkan masyarakat agar tidak mengaplikasikan tutuorial yang tidak bisa dipertanggungjawabkan itu. Foto Tangkapan layar Facebook Situs tersebut menerangkan, akun Facebook Siomaypedass SumedangHoyong pada 1 Juli 2021 mengunggah mengunggah sebuah gambar infografik dengan narasi “praktis .. bisa dicoba .. pengganti tabung oksigen”. Di gambar terdapat narasi "Solusi Praktis Membuat Alat Penyaring Udara Sederhana" Juga ada petunjuk membuat alat penyaring udara dengan mengandalkan aerator akuarium, selang, batu pemecah udara, dan dua botol bekas minuman. Selain itu, pada pada 29 Juni 2021, akun Facebook Rinaldi Munir membagikan sebuah video yang menunjukkan cara menggunakan alat yang biasa dipasang di akuarium dengan narasi sebagai berikut “Membuat oksigen dengan alat akuarium ikan ***** Copas Pak Ruben, dia sekeluarga sampai cucu2nya kena covid. Semua RS di bandung penuh semua… mendorong dia dgn ide kreativitas dadakannya ini utk SWADAYA OXYGEN SENDIRI guna menolong anaknya yg parah & susah bernapas karena kekurangan asupan oxygen… Sudah cari tabung oxygen ke-mana2 ttpi tdk dapat… Tuhan sungguh baik, usahanya tdk sia2… dia BERHASIL & sang anak SURVIVED… ! _Semoga bermanfaat_…” Foto Tangkapan layar Facebook Fakta Tabung Oksigen Buatan Menurut KPCPE, adanya gambar infografik cara pembuatan alat penyaring udara sederhana menggunakan aerator akuarium yang diklaim sebagai pengganti tabung oksigen merupakan klaim yang salah. "Faktanya, bukan pengganti tabung oksigen. Alat di gambar tersebut hanya berfungsi untuk menyaring udara terkait kejadian kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015. Gambar yang sama diunggah di akun Twitter Kompas Muda pada 27 Oktober 2015," tulis KPCPE. Alat tersebut berfungsi untuk menyaring udara dan bukan meningkatkan saturasi oksigen. Alat tersebut dibutuhkan karena saat itu banyak korban sesak napas akibat kejadian kebakaran hutan dan lahan. BACA JUGA Kamera OPPO Reno6 Bisa Identifikasi 27 Emosi Manusia Kepala Balai Pengembangan Instrumentasi di LIPI, Anto Tri Sugiarto, juga telah menjelaskan kepada media bahwa alat tersebut tidak akan bisa menambah jumlah oksigen yang dihirup. Pompa aerator hanya membantu mengirim udara ke saluran pernapasan. Koordinator Kelompok Penelitian Otomasi Industri, Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI, Hendri Maja Saputra juga mengklarifikasi bahwa ia dan timnya sudah mencoba bereksperimen menggunakan alat seperti yang ditampilkan dalam video tersebut. Dari hasil pengukuran, udara yang dihasilkan alat tersebut tidak menunjukkan adanya peningkatan fraksi oksigen yakni masih sekitar 21 persen. Sedangkan untuk oksigen murni, fraksi oksigennya seharusnya mencapai di atas 90 persen. Artinya, aerator atau alat yang dibuat dalam video viral tersebut, yang diklaim dapat digunakan pada pasien Covid-19 yang membutuhkan oksigen, menunjukkan bahwa fraksi oksigen yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diinginkan. Hendri menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil uji yang dilakukan bersama timnya, alat aerator yang direkayasa untuk menghasilkan oksigen bagi pasien Covid-19 dalam video viral itu, artinya sama saja seperti kita menghirup udara bebas, karena nilai fraksi oksigennya sama saja. Dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat RSUP Persahabatan, Prasenohadi menyampaikan, aerator sebenarnya alat yang digunakan di akuarium dan berfungsi untuk menghasilkan untuk menghasilkan gelembung udara agar udara dan oksigen dalam udara tadi terdifusi dalam air akuarium, membuat air akuarium kaya akan oksigen untuk pernapasan ikan dalam air. "Sedangkan alat bantu pernapasan untuk manusia telah tersedia dan diproduksi dengan kualitas yang sesuai standar," kata Prasenohadi. Meski belum ada kajian ilmiah, ia menduga alat tersebut hanya menghasilkan udara yang lebih dingin dan lembab. Kelembaban tersebut penting agar saluran napas tidak kering atau terjadi iritasi. "Mungkin dampak negatif penggunaan alat ini tidak ada dan masih harus dibuktikan. Tetapi, jika alat ini digunakan oleh orang normal, maka saluran pernapasannya akan menjadi lebih lembab. Bahkan, mungkin akan timbul infeksi atau penyakit tertentu lainnya,” ujar dia. Cek informasi menarik lainnya di Google News Berikutini ada beberapa cara yang bisa diikuti oleh Anda dalam memilih penyaring udara yang baik. Saat ini masih ada saja produsen yang membuat penyaring udara tersebut dengan desain yang dapat memancarkan ozon. Padahal ozon mesti dihindari soalnya bisa berbahaya bagi tubuh. Produk ini memang bisa menyaring partikel - partikel kotoran
Baru-baru ini saya berada di pameran alat-alat elektronik di Las Vegas, Amerika Serikat yang membahas tentang teknologi terobosan baru yang mungkin suatu hari Anda temukan di dalam ponsel Anda untuk melakukan sensor terhadap polusi. Pameran tersebut menunjukkan terobosan besar berikutnya untuk teknologi dalam rumah bisa bermacam-macam, mulai dari bak pasir pintar untuk membuang kotoran kucing hingga teko yang terhubung dengan internet, dengan didukung teknologi machine learning yang misterius dan blockchain yang sulit dimengerti. Tetapi tidak dapat disangkal bahwa produk yang menjamin kualitas udara yang menjadi tren bagi konsumen. Sebagian besar produsen besar memiliki beragam produk. Banyak juga perusahaan start-up yang menawarkan varian baru–termasuk robot yang berkeliaran di sekitar rumah Anda dan perangkat aneh yang terinspirasi alam yang meniupkan udara di atas daun pada tanaman hias. Jika Anda tinggal di Eropa, mungkin dengan mudah Anda berkesimpulan bahwa perangkat-perangkat ini tidak akan populer, tetapi penilaian Anda salah karena jumlah pengguna alat penyaring udara ini terus berkembang di Asia dan sekitarnya. Perangkat ini dijual karena orang menginginkannya, dan pasarnya bisa bernilai lebih dari US$30 miliar atau Rp 424 triliun per tahun pada 2023. Dalam beberapa hal, penyaring udara dalam ruangan adalah teknologi yang memberdayakan individu. Di rumah yang tertutup rapat, penyaringan udara jelas mengurangi konsentrasi partikel-partikel kecil yang berbahaya, terutama jika rumah tersebut berada di suatu tempat dengan banyak polusi di luar ruangan, seperti pusat kota Beijing, Cina atau Delhi, India. Bukti bahwa alat penyaring udara dapat menghilangkan gas berbahaya di dalam ruangan, termasuk senyawa organik yang mudah menguap dari cat dan lem masih dipertanyakan. Beberapa alat membuat gas menempel pada penyaring yang terbuat dari arang, tetapi sedikit data yang menunjukkan bahwa ini benar-benar efektif. Terdapat penyaring udara lain yang menggunakan radiasi UV untuk mempercepat reaksi kimia yang mengubah gas berbahasa tersebut menjadi karbon dioksida dan air. Namun, produsen belum menerbitkan data yang menjamin bahwa proses ini tidak mengubah senyawa yang relatif jinak menjadi sesuatu yang lebih berbahaya. Penyaringan udara luar sejauh ini terbukti tidak efektif, karena atmosfer kita sangat luas dibanding ukuran sistem penyaringan. Namun, di dalam ruangan, keseimbangan bergeser. Rumah memiliki volume udara yang diukur dalam ratusan hingga beberapa ribu meter kubik, dan jika ada angin masuk dari luar, udara dalam ruangan ditukar dengan udara luar mungkin sekali per jam. Penyaringan udara memiliki dampak yang lebih besar di kota-kota berasap seperti Delhi. travelwild / shutterstock Namun biaya penyaringan mungkin lebih besar daripada yang seharusnya. Sebagian besar pembersih udara menggunakan membran selulosa atau polimer yang diganti setiap bulan. Penggantian ini sering menjadi bagian dari pelayanan reguler dari produk yang ditawarkan. Udara didorong melalui filter dengan kipas dan pompa yang menggunakan energi sebesar antara 100 watt setara dengan bola lampu yang sangat terang hingga watt microwave, tergantung pada ukuran pembersih udara dan rumah. Dalam hal ini, kualitas udara yang buruk kemudian berdampak pada iklim karena meningkatkan kebutuhan listrik di rumah dan kota, dan tentu saja tagihan listrik pengguna langsung menambah. Tuntutan daya penyaringan udara tidak sebesar pendingin udara, tetapi berpotensi berjalan 365 hari dalam setahun, tidak hanya di musim panas. Jika Anda menambah 500 watt ke jutaan rumah yang sudah melakukannya, ini menjadi masalah besar. Pengumpulan zat kimia Lalu ada masalah besar yang belum dibahas. Apa yang terjadi pada jutaan filter partikel mikrofiber yang penuh karbon aktif? Saya mengajukan pertanyaan itu lebih dari dua puluh kali di Las Vegas dan jawabannya selalu sama–Anda membuangnya ke tempat sampah. Haruskah kita peduli? Mungkin saja. Filter di rumah yang menyaring partikel akhirnya mengumpulkan beberapa bahan kimia beracun yang ada di udara luar–logam berat, senyawa aromatik dari kayu bakar dan batu bara, unsur nitrosamin dari asap rokok, dan lainnya. Sebuah filter mungkin menyaring ribuan miligram dan mungkin lebih senyawa kimia yang awalnya ada di udara pada konsentrasi yang sangat cair dan yang sebelumnya mungkin berada pada lapisan yang sangat tipis di area yang luas. Jika ratusan juta filter dari jutaan rumah kemudian dibuang ke tempat pembuangan akhir yang sama, kita hanya menggandakan masalah. Apakah kita hanya memindahkan masalah dari udara ke tanah dan air? Tidak jelas apakah hal ini atau konsekuensi naiknya permintaan daya listrik jika ratusan juta orang mulai menyaring udara di rumah masing-masing pernah dipikirkan dengan jernih. Berpikir lebih positif sejenak mungkin jutaan filter limbah tersebut akan memberi seseorang kesempatan untuk “menambangnya”? Ada beberapa kesimpulan yang bisa ditarik, yang paling mengejutkan adalah ada peluang bisnis bagi seseorang dalam setiap krisis. Tetapi solusi khusus ini datang dengan biaya yang belum dihitung dengan baik. Pastinya, penyaring udara menambah permintaan listrik, hal tersebut membutuhkan bahan baku dan sumber daya untuk membangun, memelihara, serta menyokongnya. dan itu mungkin menciptakan masalah pembuangan limbah kimia yang belum kita evaluasi. Semua ini memperkuat prinsip ilmiah bahwa lebih baik menghentikan polusi pada sumbernya daripada mencoba untuk membersihkan sesudahnya. Jamiah Solehati menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris.
tpMs7.
  • a2ofjs4cyj.pages.dev/157
  • a2ofjs4cyj.pages.dev/106
  • a2ofjs4cyj.pages.dev/398
  • a2ofjs4cyj.pages.dev/442
  • a2ofjs4cyj.pages.dev/496
  • a2ofjs4cyj.pages.dev/230
  • a2ofjs4cyj.pages.dev/299
  • a2ofjs4cyj.pages.dev/480
  • cara membuat penyaring udara